Mon. Dec 23rd, 2024

Berita olahraga dan game online Trans7sport

Link altenatif Nagaliga : nagasuara.com ,trans7sport.com , Prediksinagaliga.com , nagaliga.xyz , nagaliga.me , nagaliga.info , nagaligasbo.com , nagaliga.best , nagaliga.club , nagaliga9.com , nagaligaqq.com , togelnagaliga.com

Tanpa Lionel Messi, Guardiola Lanjutkan Kutukan di Liga Champions

Soccer Football - Champions League Final - Manchester City v Chelsea - Estadio do Dragao, Porto, Portugal - May 29, 2021 Manchester City manager Pep Guardiola reacts after losing the Champions League Final Pool via REUTERS/David Ramos

PORTO – PepGuardiola belum bisa mematahkan kutukannya di Liga Champions karena kembali urung berpesta. Ini makin menegaskan anggapan dimana pelatih Manchester City (Man City) itu selalu gagal jadi raja Eropa tanpa bantuan Lionel Messi.

Guardiola merupkasan salah satu pelatih tersukses dalam sejarah sepak bola modern. Sejak mulai melatih pada 2008/2009, dia telah meraih banyak trofi. Barcelona adalah klub pertama Guardiola di dunia kepelatihan.

Juru taktik asal Spanyol itu berhasil membawa Barcelona meraih banyak kesuksesan, termasuk dua kali menjuarai Liga Champions (2008/2009 dan 2010-2011). Tapi, setelah meninggalkan Camp Nou, Guardiola tidak mampu mengulang kesuksesan di kompetisi terelite Benua Biru itu.

Banyak pihak menyebut kegagalan Guardiola di Liga Champions dikarenakan tidak adanya Messi dalam skuad. Nyatanya, selama menukangi Bayern Muenchen dan Man City, dia selalu gagal menjadi juara.

Kesempatan terbesar Guardiola untuk mematahkan kutukan itu hadir pada musim 2020/2021. Dia memimpin Man City mencapai final Liga Champions untuk berhadapan dengan wakil Liga Primer lainnya, Chelsea.

The Citizens -julukan Man City- berstatus sebagai unggulan. Akan tetapi, Man City justru kalah 0-1 dari Chelsea di Stadion do Dragao, Porto, Portugal, Minggu (30/5/2021), dini hari WIB. Semua itu akibat ulah Kai Havertz (42).

Guardiola terlihat kecewa kecewa setelah wasit meniup peluit panjang. Maklum, dia telah menunggu selama hampir 10 tahun untuk bisa merasakan lagi final Liga Champions. Tapi, malah berakhir tragis.

Padahal, Giardiola bisa mencatat sejumlah hal jika bisa menglahkan Chelsea. Selain menghentikan tren buruknya di Liga Champions, dia juga bisa mencatatkan sejarah untuk Man City. Dia seharusnya menjadi juru taktik pertama yang membawa Riyad Mahred dkk menjuarai turnamen ini.

Intinya Guardiola masih melanjutkan catatan buruknya di Liga Champions, yaitu tidak pernah juara tanpa Messi. Meski demikian, dia berhasil membawa Man City menjuarai Liga Primer dan Piala Liga Inggris.

Leave a Reply

Categories

Social menu is not set. You need to create menu and assign it to Social Menu on Menu Settings.