Sat. Nov 23rd, 2024

Berita olahraga dan game online Trans7sport

Link altenatif Nagaliga : nagasuara.com ,trans7sport.com , Prediksinagaliga.com , nagaliga.xyz , nagaliga.me , nagaliga.info , nagaligasbo.com , nagaliga.best , nagaliga.club , nagaliga9.com , nagaligaqq.com , togelnagaliga.com

Statistik Mengerikan Trisula Prancis Jelang Lawan Jerman di Piala Eropa 2020

MUNICH – Timnas Prancis bersiap untuk menurunkan trisula andalannya saat bentrok melawan Jerman pada laga pembuka Grup F Piala Eropa 2020 di Stadion Allianz Arena, Rabu (16/6/2021) dini hari WIB. Ketiga penyerang maut tersebut yakni Karim Benzema, Antoine Griezmann, dan Kylian Mbappe.

Saat ini Benzema dan Griezmann telah pulih dari cedera ringan. Kedua pemain itu sedang berada dalam bentuk yang bagus, dan Didier Deschamps leluasa untuk menurunkan trisula mautnya bersama dengan Mbappe yang bakal membuat para pemain bertahan gemetar.

Pemanggilan Benzema ke skuat Les Bleus setelah lima setengah tahun absen membuat statistik lini depan Prancis sangat berbahaya. Tengok saja, statistik perhitungan gol trisula maut Les Bleus di mana mereka memiliki total 92 gol saat tampil di level klub musim lalu.

Bersama Real Madrid, Benzema telah mengoleksi 30 gol dan sembilan assist ditambah perhitungan Griezmann dengan 20 gol dengan Barcelona. Sedangkan Mbappe membukukan 42 gol bersama Paris Saint Germain (PSG).

Pertanyaannya apakah Benzema , Griezmann, dan Mbappe mampu mengaplikasikan permainan terbaiknya bersama timnas Prancis?

Tanda-tanda awal mengenai kekompakan trisula timnas Prancis sebenarnya tak perlu dikhawatirkan. Dalam 114 menit bermain bersama dalam laga persahabatan melawan Wales dan Bulgaria jelang Piala Eropa 2020, Prancis mampu mencetak tiga gol.

Dua gol disumbangkan Griezmann dan satu gol dicetak Mbappe. Sementara peluang Benzema mencetak gol digagalkan kiper Danny Ward Wales dan harus keluar dengan cedera ringan sebelum turun minum melawan Bulgaria.

Namun demikian, Benzema meyakini Prancis tetap ditakuti meskipun dirinya tidak bermain bersama dengan Griezmann dan Mbappe. “Pemain top tidak perlu bermain 100 pertandingan bersama. Karena mereka sangat bagus secara teknis, mudah untuk bermain satu sama lain,” ujar Benzema saat berbicara dengan TF1 dikutip dari laman resmi UEFA.

Mengenai formasi, Deschamps sebenarnya sudah mulai meraba-raba strategi yang tepat ketika ia menurunkan Benzema, Griezmann, dan Mbappe secara bersamaan. Namun begitu, pelatih Prancis menekankan bahwa tidak ada posisi yang tetap dalam menempatkan penyerang, karena ia memberi mereka keleluasaan pada pemain dalam mengeksplor permainan untuk meruntuhkan pertahanan lawan.

“Gaya menyerang kami telah berubah karena Karim memiliki profil yang berbeda. Olivier Giroud adalah pemain yang lebih taktis. Karim suka bergerak dan dapat menemukan dirinya di kiri atau kanan,” cetus Mbappe.

Terlepas dari ketajaman Benzema , Griezmann, dan Mbappe dalam membobol gawang lawan. Penggemar masih dihantui ketakutan yang sama saat Les Bleus bermain di Piala Dunia 2002 lalu.

Saat itu, Prancis yang notabene merupakan juara bertahan membawa skuat berisikan pencetak gol terbanyak, yakni Thierry Henry, David Trezeguet dan Djibril Cisse. Namun mereka gagal mengumpulkan gol dan tersingkir setelah babak penyisihan grup. Sulit untuk membayangkan pengulangan dan Deschamps harus mampu mengatasi ketakutan publik Prancis di Piala Eropa 2020.

Leave a Reply

Categories

Social menu is not set. You need to create menu and assign it to Social Menu on Menu Settings.