Singkirkan Atletico, Nagelsmann : Minum Bir Dulu, PSG Kemudian
LISABON – Julian Nagelsmann senang dengan kemenangan menakjubkan RB Leipzig di perempat final Liga Champions atas Atletico Madrid. Ia hanya ingin rehat sejenak dengan menenggak bir dan setelah memikirkan Paris Saint Germain (PSG) yang akan dihadapi di semifinal.
Kemenangan tersebut tentunya merupakan momen terbesar dalam sejarah singkat Leipzig. Sebagai debutan tak ada yang mengira kalau mereka bisa sejauh ini melangkah. Sebab, perjalanan mereka sampai empat besar dilalui dengan perjuangan keras mengingat tim yang dihadapi adalah tim papan atas Eropa.
“Ada emosi yang luar biasa untuk klub saya, untuk tim. Saya sangat bangga dengan tim saya. Mereka melakukannya dengan sangat baik dan membuat saya senang,” katanya kepada BT Sport, Jumat (14/8/2020).
“Tapi sebagai manajer, Anda harus melihat ke depan dan melihat pertandingan berikutnya, mempersiapkan pertandingan berikutnya, lawan berikutnya. Kami tidak punya banyak waktu untuk merayakan kemenangan ini, tapi mungkin kami akan minum bir bersama di hotel dan kemudian besok kami akan fokus ke PSG.”
Menyoal pertemuannya dengan PSG, Nagelsmann mengatakan sisi pertahanan yang akan jadi fokus utama mengingat lawan memiliki Neymar dan Kylian Mbappe. “Kami harus sangat cepat di garis pertahanan, tetapi Anda bisa melihat hari ini bahwa Upamecano dan Lukas Klostermann sangat cepat. Mereka bertahan dengan sangat baik.”
“Akan ada situasi di mana Anda tidak dapat bertahan sendirian. Anda melihatnya kemarin: Atalanta mencoba melindungi mereka secara langsung dan itu tidak semudah itu. Jika Anda kalah dalam duel, mereka memiliki pemain di baris berikutnya. Ada banyak bintang di tim ini (PSG). Ini tidak akan mudah, tapi kami akan berusaha melaju ke final,” beber pelatih muda itu.
Leipzig dibentuk lebih dari 11 tahun lalu. Namun penampilan mereka terbilang luar biasa setelah menjadi tim reguler di Bundesliga dan kini Liga Champions. “Klub berkembang sangat cepat. Sejak mereka mencapai Bundesliga, mereka lolos ke Liga Champions tiga kali. Itu hasil yang bagus dan kami masih di Liga Champions musim lalu.”
“Kemajuannya sangat cepat, lebih cepat dari biasanya, tetapi mereka melakukan banyak hasil bagus dan keputusan bagus. Pemain bagus seperti Yussi Poulsen dan Emil Forsberg bermain di divisi tiga untuk RB dan sekarang masih di skuad kami. Mereka melakukan keputusan hebat dan itulah hasilnya.”