Mon. Dec 23rd, 2024

Berita olahraga dan game online Trans7sport

Link altenatif Nagaliga : nagasuara.com ,trans7sport.com , Prediksinagaliga.com , nagaliga.xyz , nagaliga.me , nagaliga.info , nagaligasbo.com , nagaliga.best , nagaliga.club , nagaliga9.com , nagaligaqq.com , togelnagaliga.com

Si Perantau Inggris yang Cari Popularitas di Jerman

MUNICH – Publikasi Liga Inggris dikenal sangat jor-joran. Bahkan hak siar untuk satu pertandingan saja diketahui sebagai salah satu yang termahal. Tak pelak, banyak pesepak bola di belahan bumi yang tertarik untuk memperkuat salah satu klub di Premier League.

Persaingan perebutan panggung di lapangan hijau pun semakin menarik. Pemain lokal dan perantau berebut untuk menjadi yang terbaik. Meski demikian, pemain lokal tidak kalah gemerlapnya. Buktinya, ada beberapa pemain yang mencicipi kompetisi di Jerman dan meraih kesuksesan di sana.

Jadon Sancho misalnya. Dia meninggalkan Tanah Ratu Elizabeth ke Jerman saat berusia 17 tahun pada 2016 lalu. Sejak itu dia menjadi bintang sepak bola Eropa.
Tak aneh memang jika Bundesliga kerap dikenal sebgaai gudang buat pesepak bola muda bertalenta. Tapi, apakah hanya Sancho saja yang mencari panggung di Jerman? Lalu bagaimana dengan pemain yang bermain di tahun 1970 hingga 2000an?

Berikut Daftar Empat Pemain Inggris yang Merantau ke Jerman:

1. Kevin Keegan – Hamburg: 1977-80

Pergantian jersey dari Liverpool ke Hamburg pada musim panas 1977, berhasil menciptakan rekor transfer di Inggris sebesar 500 ribu poundsterling atau biaya yang hampir dua kali lipat rekor transfer Jerman sebelumnya. Harga yang digelontorkan klub Bundesliga tersebut tampaknya sepadan dengan apa yang diterimanya.

Kepergian Kevin Keegan ke Hamburg cukup mengejutkan. Betapa tidak, klub yang berdiri pada 1919 itu belum pernah merasakan gelar juara di kompetisi domestik sejak 1959/1960.

Meski demikian, Kevin Keegan tetap mengemas pakaiannya untuk terbang ke Jerman. Mendapat dukungan besar dari perusahaan manufaktur Jepang, Hitachi, gaji tahunan Keegan dilaporkan meroket dari 12 ribu menjadi 250.000 ribu per tahun. Selama tiga tahun bersama ‘Der Dino’, Keegan memenangkan Ballon d’Or dua kali dan berhasil membantu mengakhiri dahaga gelar juara di kompetisi domestik pada
1978/1979.

Pada 1979, Keegan merilis single ‘Head Over Heels in Love’ untuk mencerminkan kekaguman pada orang-orang kota. Hingga saat ini muralnya masih menghiasi sudut Kota Jerman.

2. Tony Woodcock – Cologne: 1979-82 & 1986-88

Tony Woodcock mungkin tidak pernah menghasilkan penghargaan pribadi dan medali pemenang selama berada di Bundesliga. Tetapi dia setidaknya mampu membuat kesan di Jerman.

Sejak memutuskan pindah dari Nottingham Forest ke Cologne, Woodcock adalah pemain besar selama dua setengah musim. Bersama Dieter Mueller sukses membentuk chemistry yang bikin barisan pertahanan lawan kerepotan menghentikan kedua pemain ini.

Arsenal kemudian membawa Woodcock kembali ke Inggris, dan setelah menduduki daftar pencetak gol The Gunners dalam tiga dari empat musim, ia kembali ke Mungersdorfer Stadion pada 1986. Di sana, dia mendapatkan status sebagai ikon klub setelah mencetak 47 gol dalam 155 penampilan.

3. Paul Lambert – Borussia Dortmund: 1996-97

Paul Lambert mengambil keputusan yang agak berisiko saat ia meninggalkan Motherwell tanpa pelatih baru yang didapuk. Awalnya gelandang itu ditawari uji coba di dua klub, yakni PSV Eindhoven dan Borussia Dortmund. Beruntung, Lambert dan Die Schwarzgelben, percobaannya di Belanda tidak menghasilkan apa-apa, sehingga Ottmar Hitzfield memikatnya.

Dikatakan beruntung untuk Dortmund karena musim itu akan memuncak pada gelandang Skotlandia sedikit dikenal menjadi legenda Westfalenstadion. Setelah hanya mampu mencetak dua gol dalam 64 penampilan untuk klub dan membantu menyingkirkan Manchester United di Liga Champions, namanya mulai melejit dan dikenal banyak penikmat sepak bola.

4. Owen Hargreaves – Bayern Muenchen: 2000-2007

Pada bagian terakhir ada nama Owen Hargreaves. Dia menempati posisi unik dalam daftar pemain perantau setelah memulai karier profesionalnya di Jerman.

Lahir dan besar di Kanada, tetapi memenuhi syarat untuk bermain untuk Inggris melalui ayahnya, Hargreaves meninggalkan Calgary ke Munich pada usia 16 tahun. Dan mantra yang dimilikinya di Bayern. Dia sejauh ini merupakan pemain Inggris paling keren yang pernah bermain di Bundesliga.

Nyaris keluar dari masa remajanya, gelandang ini mengumpulkan medali Bundesliga dan pemenang Liga Champions di musim terobosannya 2000/01. Dia akan terus membuat lebih dari 200 penampilan untuk raksasa Bavaria, menambahkan tiga gelar papan atas lebih lanjut dan mengangkat Piala Jerman di masing-masing kampanye juga.

Hargreaves mendapatkan perhatian setelah tampil di Piala Dunia. Namun penampilan cemerlangnya itu terganjal setelah kalah dalam adu penalti melawan Portugal. Setelah tampil di Bundesliga, dia kembali ke Manchester United. Tapi kariernya saat itu terhenti lantaran masalah cedera yang menimpanya.

Leave a Reply

Categories

Social menu is not set. You need to create menu and assign it to Social Menu on Menu Settings.