Sarri Bangga Cristiano Ronaldo Bisa Bungkam para Kritikus
BOLOGNA – Pelatih Juventus Maurizio Sarri bangga Cristiano Ronaldo berhasil membungkam kritikus. Menurut Sarri selama ini kritikan yang ditujukan pada Ronaldo dan timnya terlalu berlebihan.
Nama Ronaldo kembali melambungkan setelah membawa Bianconeri meraih kemenangan perdana Serie A setelah kompetisi dilanjutkan usai penangguhan akibat pandemi virus corona. Juventus berhasil membungkam tuan rumah, Bologna di Stadio Renato Dall’Ara, Selasa (23/6/2020) dini hari.
Kemenangan ini jelas sangat berarti buat Ronaldo dan Juventus. Sebab, sebelumnya klub Kota Turin itu dibully habis setelah gagal merengkuh Coppa Italia. Ronaldo sendiri mendapatkan kecaman setelah gagal mengambil tendangan 12 pas ketika bertemu AC Milan di semifinal leg kedua.
Beruntung momen kebangkitan baru saja mereka raih. Raihan tiga angka di kandang lawan membuat Juve terus menjaga jarak dari
Lazio di klasemen sementara
Usai pertandingan, seperti dikutip Sky Sport Italia, Sarri mengatakan bahwa kritikan adalah hal wajar. Tapi kalau disampaikan terlalu berlebihan juga tidak pantas dilontarkan.
“Dalam sepak bola dan dalam kehidupan ada pendapat dan ada fakta. Jika Anda mendengarkan pendapat, Anda akan berpikir tim ini hancur berkeping-keping. Jika Anda melihat faktanya, kami berada di puncak klasemen,” kata Sarri. (
“Kritik itu berlebihan dan itu bisa bertindak sebagai motivasi bagi kita untuk kembali bugar secara mental bahkan lebih daripada fisik, yang mungkin memerlukan waktu sedikit lebih lama.”
“Memiliki pemain individu tingkat atas berarti mereka dapat menyelesaikan permainan untuk Anda di kali,” kata Sarri.
“Tetapi kita perlu menempatkan seluruh tim dalam situasi di mana mereka dapat memberikan yang terbaik, tetapi juga bahwa kita dapat terus bekerja ketika nama-nama bintang itu tidak ada atau dalam kondisi tidak prima,” ucapnya lagi.
Khusus mengomentari Ronaldo, mantan pelatih Chelsea itu bisa mengerti mengapa beberapa waktu anak asuhnya menurun penampilannya. “Tidak terhindarkan dia akan memiliki beberapa hari tidak tajam. Nah disitulah kita perlu opsi lain. Kami secara fisik lebih tajam malam ini, karena kami menjaga tempo dan intensitas selama 70 menit, sedangkan di Coppa kami jatuh setelah 20-30 menit.”