Fri. Nov 22nd, 2024

Berita olahraga dan game online Trans7sport

Link altenatif Nagaliga : nagasuara.com ,trans7sport.com , Prediksinagaliga.com , nagaliga.xyz , nagaliga.me , nagaliga.info , nagaligasbo.com , nagaliga.best , nagaliga.club , nagaliga9.com , nagaligaqq.com , togelnagaliga.com

Saksikan PSG Kalah di Final, Neymar Tidak Kuasa Menahan Air Mata

Soccer Football - Champions League - Final - Bayern Munich v Paris St Germain - Estadio da Luz, Lisbon, Portugal - August 23, 2020 Paris St Germain's Neymar looks dejected after the match, as play resumes behind closed doors following the outbreak of the coronavirus disease (COVID-19) REUTERS/Matthew Childs/Pool

LISBON – Neymar menyedot perhatian setelah partai final Liga Champions

antara Paris Saint Germain (PSG) melawan Bayern Muechen. Tapi, bukan karena menampilkan performa bagus, tapi lantaran meneteskan air mata.

Itu juga bukan air mata kebahagiaan, melainkan tangis kesedihan. Pasalnya, penyerang asal Brasil itu gagal membantu PSG meraih gelar juara. Dia sangat kecewa karena tidak bisa membalas gol Kingsley Coman saat bentrok di Estadio do Sport Lisboa e Benfica, Senin (24/8/2020).

Pada partai puncak itu Neymar masuk starting line-up PSG. Karena tampil memuaskan selama mengikuti Liga Champions dengan torehan tiga gol dan empat assist, dia diharapkan bisa memberi kontribusi agar Les Parisiens dapat mengukir sejarah dengan membukukan treble winner.

Tapi, yang terjadi malah sebaliknya. Neymar justru tidak bisa berbuat banyak. Walau bermain penuh, dia gagal mencetak gol dari tiga tembakan. Imbasnya, ketika peluit panjang berbunyi, pemain termahal sejagad itu segera menuju bangku cadangan.

Disanalah dia menumpahkan air matanya. Walau sebenarnya pernah memenangi Liga Champions bersama Barcelona pada musim 2014/2015, Neymar sangat kecewa karena tidak bisa mengulang prestasi serupa bersama PSG.

Neymar hanya bisa menutup wajahnya sambil menagis. Dia bahkan sampai ditenangkan bek Bayern, David Alaba. Tapi, rasa sedihnya terus berlanjut. Ketika penganugerahan medali, dia terlihat masih menitikan air mata.

Dengan penuh kesedihan, ikon berusia 28 tahun itu melambaikan tangan kepada trofi Liga Champions seperti ingin menyentuhnya. Menyaksikan hal itu, pelatih PSG, Thomas Tuchel mencoba menghiburnya.

Leave a Reply

Categories

Social menu is not set. You need to create menu and assign it to Social Menu on Menu Settings.