Perubahan Posisi Bikin Gabriel Moncer
MADRID – Manchester City harus bersusah payah memetik kemenangan saat bertandang ke markas Real Madrid di Santiago Bernabeu, Kamis (27/2/2020) dini hari WIB. Betapa tidak, klub besutan Pep Guardiola terpaksa menunggu hingga peluit panjang dibunyikan untuk memastikan kemenangan 2-1 atas Los Blancos.
Pada pertandingan ini City sebenarnya sempat tertinggal lebih dulu lewat gol yang dicetak Isco pada menit 60 usai memanfaatkan umpan Vinicius Junior. Dalam waktu 23 menit, City berhasil comeback dengan mencetak dua gol.
Kedua gol itu masing-masing dicetak Gabriel Jesus (78′) dan Kevin De Bruyne (pen 83′). Kemenangan ini setidaknya menambah kepercayaan diri anak asuh Guardiola.
Maklum saja, dalam beberapa pekan terakhir ini internal klub sedang dalam masalah setelah UEFA menjatuhi denda senilai 25 juta pounds (Rp452 miliar) pada 14 Februari, serta dilarang tampil di Liga Champions atau Liga Europa untuk dua musim berikutnya. Sanksi itu dijatuhkan akibat pelanggaran serius terhadap peraturan Financial Fair Play (FFP) antara tahun 2012 hingga 2016.
Kendati berada dalam masalah serius, namun pemain City mampu menunjukkan sikap kestria di lapangan hijau dan berhasil memetik kemenangan penting melawan Madrid. Hasil positif ini setidaknya mampu membangkitkan gairah Sergio Aguero dkk untuk tampil lebih baik lagi di sisa pertandingan musim ini.
Pasca pertandingan, Gabriel yang mencetak gol penyeimbang City berbicara tentang kemenangan timnya. Dalam sebuah wawancara singkat dengan BT Sport, dia berkata tentang posisi yang diberikan Guardiola pada pertandingan ini.
Menurutnya, posisi sayap tidak masalah buat Gabriel mengingat dirinya sudah terbiasa memainkan pertandingan di posisi pemain sayap kiri maupun striker. “Saya dapat mengingat waktu saya di akademi Palmeiras dan saya bermain seperti pemain sayap dan kemudian menjadi striker. Tetapi saya pergi ke lapangan untuk membantu rekan satu tim saya. Tidak masalah jika saya harus berlari kembali atau maju. Saya harus membantu rekan tim saya,” ungkap Gabriel.
“Kami banyak belajar. Kadang-kadang kami harus memainkan posisi yang berbeda,” pungkas Gabriel.
Sekadar informasi, City menjadi satu-satunya wakil Liga Inggris yang berhasil mengamankan kemenangan pada laga leg pertama 16 besar Liga Champions. Sebelumnya, tiga klub yakni Liverpool, Tottenham Hotspur, dan Chelsea sama-sama meraih hasil minor.
City juga menorehkan catatan baru sebagai klub kedua yang berhasil mengalahkan Madrid di kandang sendiri pada laga Liga Champions, setelah AC Milan pada Oktober 2009 lalu. Sementara bagi Guardiola, ini merupakan kemenangan pertamanya melawan Zidane pada pertandingan kompetitif, dan dia juga tercatat sebagai pelatih kedua yang memenangkan pertandingan tandang melawan Los Blancos setelah Ottmar Hitzfeld dengan dua klub berbeda.