Pertama Sejak Debut Conte, Raihan Trofi Juventus Terburuk di Tangan Sarri
TURIN – Raihan trofi musim ini yang minim, barangkali menjadi salah satu petimbangan Juventus memecat Pelatih Maurizio Sarri. Musim 2019/2020, Juventus hanya mengamankan satu-satunya trofi Serie A
Untuk pertama kalinya sejak kampanye debut Antonio Conte pada 2011/2012, Juventus menyelesaikan musim hanya dengan satu trofi.
Memang, Sarri membuat sejarah dengan meraih gelar Serie A kesembilan berturut-turut, tetapi sisa musim 2019/2020 bisa dianggap sebagai kegagalan.
Juventus kalah dalam pertandingan Supercoppa Italiana 2019 setelah menyerah 1-3 dari Lazio di King Saud University Stadium, Riyadh, Arab Saudi, 22 Desember 2019. Setelah itu, kalah di final Coppa Italia 2019/2020 melawan Napoli 2-4 (0-0) melalui adu penalti di Stadio Olimpico, Roma, 17 Juni 2020.
Tersingkirnya Juventus dari Liga Champions di tangan Olympique Lyon, Jumat (7/8/2020) malam waktu lokal, mempersingkat partisipasi La Vecchia Signora di Eropa, hanya sampai babak 16 besar. Padahal inilah trofi yang diimpikan Juventus, setelah terakhir kali mengangkat si Telinga Besar pada 1995/1996.
Itu berarti untuk pertama kalinya sejak musim debut Conte pada 2011/2012, Juve hanya meraih satu trofi. Saat itu, La Vecchia Signora hanya ikut di dua kompetisi, Serie A dan Coppa Italia. Conte meraih gelar Serie A dan gagal di Coppa Italia.
Kini, Juventus melakukan langkah mengejutkan dengan menunjuk mantan gelandang mereka Andrea Pirlo sebagai manajer tim utama. Pirlo ditunjuk hanya sembilan hari setelah menjadi pelatih Juventus U-23.
Raihan trofi Antonio Conte
2011/2014 – Serie A
2012/2013 – Serie A dan Supercoppa Italiana
2013/2014 – Serie A dan Supercoppa Italiana
Raihan trofi Massimiliano Allegri
2014/2015 – Serie A dan Coppa Italia
2015/2016 – Serie A, Coppa Italia, dan Supercoppa Italiana
2016/2017 – Serie A, Coppa Italia
2017/2018 – Serie A, Coppa Italia
2018/2019 – Serie A dan Supercoppa Italiana
Sementara pemecatan memaksa Juventus mengeluarkan 20 juta euro (Rp346 miliar) sebagai kompensasi. Situasi Sarri beda dengan Allegri yang juga dipecat tahun lalu.
Allegri yang menjadi pelatih pertama mengamankan lima gelar Serie A berturut-turut, masih memiliki satu tahun tersisa di kontraknya. Sedangkan Sarri terikat kontrak hingga Juni 2022, dengan gaji sebesar 5,5 juta euro per musim bersih.
Jika kontrak tidak diakhiri dengan persetujuan bersama lebih awal, maka Juve harus membayar 11 juta euro bersih sebagai gaji Sarri, atau gaji kotor senilai 20,3 juta euro.