Fri. Nov 8th, 2024

Berita olahraga dan game online Trans7sport

Link altenatif Nagaliga : nagasuara.com ,trans7sport.com , Prediksinagaliga.com , nagaliga.xyz , nagaliga.me , nagaliga.info , nagaligasbo.com , nagaliga.best , nagaliga.club , nagaliga9.com , nagaligaqq.com , togelnagaliga.com

Pernah Cedera Parah, Auriela Kansha Mampu Bangkit

JAKARTA – Atlet junior berkuda (Equestrian) Auriela Kansha ternyata memiliki perjuangan berat sebelum meraih sukses di Equinara Pulo Mas Open 2019 di Jakarta Internasional Equestrian Park, Minggu (24/11). Pasalnya, gadis berusia 15 tahun itu pernah mengalami kecelakaan yang menyebabkan Collabone kanannya patah.

Lala, sapaan akrab dari Auriela, mengalami cedera itu ketika sedang mengikuti turnamen di Semarang, akhir 2017. Tetapi, Atlet muda kelahiran Jakarta, 5 Juli 2004 ini ternyata tidak kapok. Buktinya, dia kembali menunggang kuda tiga bulan berselang. Itu pun dilakukan ketika masih dalam penyembuhan. Menurutnya, ini adalah salah satu resiko dalam menekuni olahraga Equestrian.

Semangat Lala memang sangat kuat, dan juga memiliki bakat hebat. Dengan menunggang kuda bernama Gennie, dia mampu bersaing di ajang Equinara Pulomas Open 2019 dengan menempati posisi kedua di Class Cs23 (Show Jumping 100-110 Cm Junior). Sebelumnya, dia meraih kemenangan ketika turun di nomor show jumping 90cm junior, Sabtu (23/11).

“Saya sudah berusaha tampil maksimal tetapi memang Jovanka Nadya lebih baik. Makanya, ke depan, saya akan terus berlatih untuk bisa menjadi yang terbaik di kelas S Untuk persiapan di ajang ini, saya hanya jaga stamina, latihan dan istirahat yang cukup. Itu saja,” ungkap Lala.

Sedangkan ayah Lala, Joko Purwanto, mengaku bahwa anaknya memang memiliki semangat yang kuat untuk bisa terus menunggang kuda. Dia hanya membutuhkan tiga bulan untuk bisa menunggang kuda. Tapi, itu dilakukan di luar sepengetahuan dirinya. Namun, dia bersyukur anaknya bisa meraih kesuksesan di turnamen ini.

“Anak saya itu kayaknya punya mental baja. Setelah collabone kanannya sembuh, tiga bulan kemudian dia langsung kembali menjalani latihan lagi. Itu juga colong-colongan, Ya, kayaknya tidak ada kapoknya. Memang anaknya Klotokan,” ucap Joko Purwanto.

“Lala itu mengenal olahraga berkuda sejak usia 3 tahun. Setiap mau makan. dia harus naik kuda dulu di Pulomas ini. Kayaknya sih, dia menyenangi olahraga penuh tantangan itu mengikuti jejak saya. Dulu, saya pernah menjadi juara Speed Rally Asia Pasifik tahun 1995 dan pernah juga mengalami kecelakaan yang menyebabkan patah tangan tapi tetap saja tidak kapok,” ungkap Joko.

Leave a Reply

Categories

Social menu is not set. You need to create menu and assign it to Social Menu on Menu Settings.