MANCHESTER – Bagi fans, performa Manchester United (MU) sepanjang musim ini mungkin terasa sangat membingungkan. Terkadang bagus, namun tidak jarang juga mengecewakan. Pertanyaan ini semakin mengemuka setelah The Red Devils takluk 1-3 dari Paris Saint Germain (PSG) di pertandingan Grup H Liga Champions, Kamis (3/12/2020).
Bermain di Old Trafford, PSG unggul melalui Neymar Jr (6) sebelum disamakan Marcus Rashford (32). Di babak kedua, tim tamu kembali memimpin gol Marquinhos (69). Kartu merah Fred (70) membuat MU oleng sehingga PSG memastikan kemenangan mengenai gol kedua Neymar (90+1).
Torehan negatif menimbulkan beberapa catatan. MU telah kalah lebih banyak dari delapan pertandingan kandang di semua kompetisi musim ini (4 kali) daripada yang mereka lakukan dalam 28 pertandingan di Old Trafford musim lalu (3 kali). MU telah kalah empat kali dari tujuh pertandingan kandang terakhir Liga Champions.
Akibatnya, MU harus berjuang keras untuk lolos. Saat ini, The Red Devils memang memuncaki klasemen sementara Grup H tetapi mengoleksi poin yang sama dengan PSG dan RB Leipzig (sembilan poin).
Kekalahan dari PSG mengakhiri rentetan lima kemenangan semua kompetisi yang sebelumnya diraih MU. Itu sekaligus mempertegas kurang konsistensinya MU di bawah komando Ole Gunnar Solskjaer.
Pada periode 18-29 November lalu, MU menunjukkan kinerja impresif dengan meraih tiga kemenangan dan sekali imbang dalam empat pertandingan semua kompetisi. Namun, itu tidak mampu dipertahankan lantaran setelahnya, MU menelan dua kekalahan beruntun yakni 0-1 dari Arsenal di Liga Primer (1/11) dan 1-2 dari Istanbul Basaksehir di Grup H Liga Champions (5/11).
Yang menjadi sorotan adalah keputusan Solskjaer mempertahankan Fred. Padahal, gelandang Brasil tersebut nyaris terkena kartu merah saat VAR memperlihatkan Fred menanduk pemain PSG Leandro Paredes dimenit ke-22, tetapi wasit Daniele Orsato hanya memberikan kartu kuning.
Tetapi, Fred akhirnya diusir keluar lapangan. Mantan pemain Shakhtar Donetsk tersebut mendapatkan kartu kuning kedua setelah melanggar Ander Herrera (70).
halaman ke-1 dari 2Namun, Solskjaer mengaku tidak menyesali keputusannya mengandalkan Fred meski berkesempatan menariknya keluar setelah kartu kuning pertama. Mengingat, di bangku cadangan terdapat Paul Pogba, Donny van De Beek hingga Nemanja Matic.
Pelatih asal Norwegia tersebut menganggap Fred tampil sangat baik setidaknya sebelum terkena kartu merah dan mengganggu keseimbangan permainan MU.
“Dari sisi penampilan, tidak ada alasan bagi saya untuk mengeluarkan Fred. Dia beruntung bertahan di babak pertama tetapi itu tidak ada hubungannya dengan wasit yang membuat kesalahan di sana. Saya pikir Fred tampil dengan sangat baik di babak kedua. Kalau dipikir-pikir, memiliki 11 pemain dilapangan akan lebih baik bagi Kami,” ungkap Solskjaer dilansir dailymail.
Meski kalah, Solskjaer tidak ingin larut dalam kekecewaan. Dia menegaskan tugas MU selanjutnya adalah menghadapi Leipizig pada pertandingan pamungkas Grup H, Rabu (9/12). Membawa pulang hasil imbang sudah cukup untuk meloloskan MU ke babak 16 besar Liga Champions.
Kepercayaan diri harus kembali dimiliki MU terutama saat bertandang ke London Stadium, markas West Ham United pada lanjutan Liga Primer, Minggu (6/12). Semakin menantang karena kondisi Rashford diragukan lantaran mengalami masalah di pundaknya.
“Kami harus memulihkan diri dan bersiap untuk dua pertandingan West Ham dan tentu saja Leipzig. Kami tahu takdir kami ada di tangan sendiri. Kami akan menghadapi tim yang bagus tapi kami berkembang menjadi tim yang lebih baik juga. Rashford? Saya berharap dia kembali pulih untuk pertandingan akhir pekan, tetapi kami belum mengetahuinya,” terang Solskjaer.
Di sisi lain, kemenangan atas MU memperpanjang catatan bagus PSG yang tidak terkalahkan dalam dua pertandingan. Sama seperti MU, Les Parisiens juga hanya membutuhkan hasil imbang saat menghadapi Basaksehir di pertandingan terakhir Grup H, Rabu (9/12).
Kendati demikian, pelatih Thomas Tuchel enggan berpuas diri. Dia mengindikasikan bahwa PSG berkomitmen untuk menyelesaikan fase grup dengan sebaik mungkin dan akan berusaha keras untuk meraih hasil maksimal atas Basaksehir.
“Hampir memenuhi syarat. Ini seperti hampir hamil, tidak hamil. Saya tidak akan membiarkan seorang pun berpikir bahwa semuanya telah selesai. Kami telah membuat langkah besar ke depan tetapi saya tidak akan membiarkan seorang pun berpikir bahwa kami sudah lolos. Kami perlu membuat langkah terakhir dan untuk itu, kami perlu bermain dengan mentalitas dan semangat yang sama,” pungkas Tuchel.