Mon. Dec 23rd, 2024

Berita olahraga dan game online Trans7sport

Link altenatif Nagaliga : nagasuara.com ,trans7sport.com , Prediksinagaliga.com , nagaliga.xyz , nagaliga.me , nagaliga.info , nagaligasbo.com , nagaliga.best , nagaliga.club , nagaliga9.com , nagaligaqq.com , togelnagaliga.com

Penampilan Liverpool seperti Tim Bayangan

LIVERPOOL – Kutukan Everton yang tak pernah menang pada laga tandang Derby Merseyside sejak 1999, akhirnya terhenti di Anfield, Minggu (21/2/2021) WIB. Gol cepat Richarlison pada menit ketiga ditambah penalti Gylfi Sigurdsson membuat The Toffees menang 2-0 atas Liverpool .

Itu merupakan kemenangan pertama Everton atas Liverpool dalam 24 pertemuan di semua kompetisi (S12 L11) sekaligus mengakhiri rekor tak terkalahkan terlama The Reds melawan satu lawan. Bagi Liverpool, ini merupakan kekalahan keempat beruntun pada laga kandang untuk pertama kalinya sejak Desember 1923.

Liverpool juga tercatat sebagai juara bertahan liga pertama yang kalah dalam empat pertandingan liga di kandang secara beruntun sejak Everton pada musim 1928/1929. Kekalahan ini cukup mengagetkan publik tuan rumah mengingat trisula maut Mohamed Salah, Firmino, dan Sadio Mane berhasil melepaskan 35 tendangan, tujuh di antaranya mengancam gawang Everton, namun tak ada gol yang tercipta.

Graeme Souness percaya Everton pantas untuk memenangkan pertandingan pertama mereka melawan The Reds dalam lebih dari satu dekade, dan kecewa dengan penampilan juara bertahan Liga Primer Inggris itu. “Itu adalah bayangan tim Liverpool. Itu benar-benar pantas didapatkan oleh Everton. Mereka ditetapkan untuk bermain keras melawan mereka. Everton melakukan permainan yang mengesankan. Penjaga gawang melakukan beberapa penyelamatan yang sangat bagus, itulah sebabnya penjaga gawang berada di gawang,” cetus Souness dikutip dari Sky Sports.

“Everton pantas mendapatkannya hari ini, tetapi saya benar-benar kecewa dengan tim Liverpool. Mereka tidak terlihat seperti bertarung, tidak bersemangat dan tim terbaik mengambil poin hari ini. Liverpool terlihat seperti tim bayangan.”

“Anda berpikir tentang tim yang telah dimiliki Liverpool selama tiga tahun, yang tidak ingin dilawan oleh siapa pun, selalu berada di kaki depan, super agresif dan sekarang semua orang ingin bermain melawan mereka. Liverpool adalah sentuhan yang mudah. Itu menyakitkan untuk mengatakan itu – mereka sentuhan yang mudah,” pungkas Souness.

Leave a Reply

Categories

Social menu is not set. You need to create menu and assign it to Social Menu on Menu Settings.