Pantaskah Messi Dihargai Tinggi?
BARCELONA – Kabar mengenai keinginan Lionel Messi meninggalkan Barcelona musim panas ini telah menjadi trending topic di jagat sepak bola dalam beberapa hari terakhir. Perdebatan mengenai berapa harga yang harus dibayarkan klub-klub peminat untuk mengeluarkannya dari Camp Nou juga ikut mengemuka.
Dalam kurun 16 tahun terakhir, bersama Cristiano Ronaldo (CR7), Messi diklaim sebagai pemain terhebat di generasi modern dan bahkan yang pernah ada. Sejauh ini, Messi telah mencetak 634 gol untuk Barcelona dan 70 gol untuk Argentina (total 704 gol). Musim 2011/2012 adalah musim paling produktifnya untuk klub dan negaranya, dengan mencetak 82 gol yang menakjubkan.
Hingga musim 2018/2019, Messi telah mencetak lebih dari 40 gol per musim sejak Ballon d’Or pertamanya (2009). Mayoritas golnya, tepatnya 444 gol, telah dicetak selama 16 tahun di Primera Liga, meskipun dia juga telah mencetak 115 gol di panggung elite Eropa dalam perjalanannya meraih empat gelar Liga Champions selama di Barca.
Messi adalah ancaman dari area mana pun, membobol gawang dari luar kotak pada 121 kesempatan, dengan 53 di antaranya dari tendangan bebas langsung. Sementara 586 dari 704 golnya dikonversi dengan kaki kiri favoritnya.
Torehan terbesar pemain Argentina ini dalam satu pertandingan adalah lima gol melawan Bayer Leverkusen pada Maret 2012, mencetak empat gol dalam satu pertandingan sebanyak enam kali, dan dia telah mencatatkan 54 hattrick hingga saat ini.
Dalam perjalanannya, Messi dan CR7 adalah pemain aktif yang termasuk dalam klub 700 gol. Sebuah pencapaian prestisius yang telah diraih hanya oleh lima pemain lain sepanjang sejarah: Gerd Muller, Ferenc Puskas, Pele, Romario, dan Josef Bican.
Status Messi yang melegenda jelas tidak bisa disangkal. Tapi, apakah saat ini dia masih di puncak permainannya? Ini adalah pertanyaan yang harus dipertimbangkan klub-klub peminat Messi karena mereka mempertimbangkan paket keuangan yang besar untuk membawanya dari Barca.
Apalagi, kondisi ekonomi dunia sedang lesu akibat hantaman pandemi Covid-19. Selain itu, usia Messi yang telah menginjak 33 tahun merupakan fakta lainnya yang bisa menjadi pertimbangan klub peminat. Patut dicermati, musim 2019/2020 adalah musim pertama Messi tanpa trofi dalam 12 tahun ditambah dengan tersingkir dari Liga Champions dengan kekalahan 2-8 yang memalukan dari Bayern Muenchen di perempat final.
Musim ini torehan golnya menurun (31 gol dari 44 penampilan). Penangguhan kompetisi internasional ditambah cedera yang dialami di awal musim ini cukup menghambat Messi. Tapi, menariknya, berdasarkan sebuah grafik yang dirilis Skysports, Messi berada di peringkat teratas atau di antara 5% penyerang teratas di liga-liga top Eropa musim lalu dan itu menjadi tren musiman selama lebih dari satu dekade.
Para penyerang elite di Eropa macam Robert Lewandowski (55 gol), Kylian Mbappe (30 gol), dan CR7 (37 gol) mungkin mengalahkan Messi dalam hal rasio gol. Tapi, pemain kelahiran, Rosario, Argentina, itu memimpin dalam hal assist (40,3%) dan menciptakan peluang (3,0%).
Mempertimbangkan hal itu dan angka-angka luar biasa dalam kontribusi Messi membuka peluang bagi rekan satu timnya membuatnya tetap layak diperhitungkan sebagai salah satu pemain terhebat di muka bumi.
Itu artinya, kans Messi dibeli dengan harga tinggi terbuka lebar. Publik sepak bola tentu masih ingat ketika Juventus berani merogoh kocek senilai 100 juta euro untuk menggaet CR7 dari Real Madrid, Juli 2018. Saat itu, usia CR7 juga berusia 33 tahun. Transfer tersebut merupakan yang tertinggi untuk pemain berusia di atas 30 tahun. Itu sekaligus transfer termahal yang pernah dilakukan klub-klub Italia.
Melihat operasi transfer Juve terhadap CR7, peluang serupa tentu bisa saja terjadi dengan Messi. Terlebih tiga klub elite Eropa seperti Manchester City (Man City), Paris Saint- Germain (PSG), dan Inter Milan menunjukkan ketertarikannya.
Man City disebut-sebut berada di posisi terdepan mendapatkan Messi. Keberadaan Pep Guardiola semakin membuat memori indah keduanya saat di Barca periode 2008-2013 diyakini terwujud kembali di Etihad Stadium.
Pergi ke Inggris akan menjadi opsi terbaik. Pilihan serius bagi Messi karena Man City dapat membayar biaya transfer jika diperlukan dan mereka mampu membayar gajinya. ESPN bahkan telah melaporkan bahwa Messi dapat ditawari kontrak bermain untuk The Citizens selama tiga tahun di Liga Primer dan kemudian menghabiskan dua tahun dengan klub MLS New York City FC yang merupakan milik City Football Group (CFG) selaku holding company Man City.
Meski demikian, Barca selaku pemilik Messi tidak akan tinggal diam. Direktur Olahraga Ramon Planes mengungkapkan bahwa Blaugrana akan melakukan segala upaya untuk mempertahankan pemain yang telah dibinanya sejak usai belia tersebut.
Planes menegaskan Messi adalah bagian penting dalam era baru Barca di bawah Ronald Koeman. Planes juga mengonfirmasi jika Messi belum memberi tahu klub bahwa dia tidak akan berlatih, Senin (31/8), dan mengatakan bahwa semua direktur klub sepakat untuk mempertahankan sang kapten.