Pantang Meratap, Roma Siap Bikin Napoli Kesulitan
ROMA – Pelatih AS Roma Paulo Fonseca menegaskan pasukannya siap menghadapi Napoli dalam lanjutan Serie A 2020/2021. Roma pantang meratap meski Giallorossi timpang setelah sejumah pemain dibekap cedera dan kelelahan.
AS Roma menghadapi Napoli pada giornata 28 Serie A 2020/2021 di Stadio Olimpico, Minggu (21/3/2021) malam waktu lokal atau Senin (22/3/2021) pukul 02.45 WIB. Laga ini bisa disaksikan melalui live streaming RCTI plus. Klik di sini.
Giallorossi baru kembali ke Italia pada Jumat (19/3/2021) pagi setelah mengalahkan Shakhtar Donetsk di Kiev pada Kamis (18/3/2021) malam. Roma merupakan satu-satunya tim Italia yang tersisa di kompetisi Eropa dan akan menghadapi Ajax Amsterdam di perempat final Liga Europa.
“Yang ingin saya katakan adalah kami siap, kami mengistirahatkan beberapa pemain, saya tidak ingin alibi. Saya mengharapkan penampilan yang bagus, ”kata Fonseca dalam konferensi persnya.
“Kami dalam kondisi yang baik dan bangga dengan apa yang telah kami capai di Eropa, tetapi kami harus fokus pada Serie A dan Napoli saat ini.”Terlepas dari kesuksesan itu, masa depan Fonseca masih bergantung pada apakah dia berhasil mengamankan tempat Liga Champions musim depan. Saat ini Roma di peringkat 6 klasemen sementara Serie A 2020/2021 dengan 50 poin, tertinggal dua angka dari Atalanata yang menduduki posisi 4 besar.
“Saya tidak khawatir, saya tetap fokus pada pertandingan saat ini dan nanti. Napoli mampu mengalahkan AC Milan pekan lalu, jadi menurut saya mereka adalah salah satu tim terbaik di Italia. Mereka suka mengambil inisiatif dan juga bertahan dengan sangat baik.”
Krisis cedera berlarut-larut di kamp Roma, dengan Chris Smalling, Jordan Veretout, Henrikh Mkhitaryan dan Juan Jesus absen jangka panjang, ditambah Bruno Peres diskors.
“Smalling tidak perlu operasi lutut, kami harus menghadapinya hari demi hari. Saya tidak bisa memikirkan siapa yang tidak tersedia, bahkan jika mereka adalah pemain penting. Mudah-mudahan kami akan mendapatkan semuanya kembali setelah jeda internasional.”
“Ada strategi berbeda untuk setiap pertandingan, tapi identitas kami tidak boleh berubah. Saya ingin menjaga inisiatif, menjadi tim yang menyerang dan melakukannya.”
