Pantang Menyerah Buru Scudetto, Lazio Belajar dari Kesalahan
ROMA – Hasil negatif tidak serta merta menjatuhkan mentalitas SS Lazio. Tim berjuluk I Biancocelesti itu justru menjadikannya pelecut semangat untuk terus berjuang memburu scudetto Seri A musim ini.
Tekad baja itu dilontarkan bek Francesco Acerbi. Dia mengakui jika kekalahan 2-3 dari Atalanta, Kamis (25/2/2020), membuat seluruh skuad kecewa. Acerbi mengatakan performa Lazio belum memenuhi standar yang dibutuhkan dalam pertandingan pertama mereka di Seri A setelah sempat terhenti tiga setengah bulan akibat pandemi Covid-19.
“Istirahat panjang tiga bulan terakhir jelas tidak mudah, terutama untuk menemukan ritme kami lagi tanpa memainkan pertandingan uji coba. Pendekatan kami dalam pertandingan positif, tapi sayangnya kami tidak cukup bagus. Atalanta lebih kuat dan bugar. Namun, kebobolan tiga gol jelas sesuatu yang sulit kami terima,” kata Acerbi, dilansir football-italia.net.
Meski demikian, Acerbi menjadikan kekalahan dari Atalanta sebagai sebuah pelajaran berharga. Pemain berusia 32 tahun tersebut menegaskan Lazio terus menatap ke depan dan siap bangkit terutama saat menjamu AC Fiorentina di Stadio Olimpico, dini hari nanti.
“Kami tidak akan kecewa. Kami harus berjuang sampai akhir. Kekalahan ini tentu saja tidak menghentikan kami dan kami harus memperbaiki kesalahan. Kami tidak memiliki waktu untuk memikirkan yang telah berlalu. Sekarang, saatnya bekerja keras dan memikirkan Fiorentina yang notabene adalah pertandingan penting,” sebut Acerbi.
Tekad Acerbi mengacu pada persaingan Seri A musim ini yang begitu ketat. Jika berhasil menundukkan Fiorentina dan sembari berharap Juve tumbang di tangan Lecce, dini hari tadi, Lazio bisa memangkas jarak menjadi satu poin. Saat ini, I Biancocelesti berada di urutan kedua klasemen sementara dengan 62 poin.
Selain itu, Lazio juga didukung keunggulan head to head. Mereka belum terkalahkan dalam lima pertemuan terakhir Seri A melawan Fiorentina (tiga menang, dua imbang). Guna melanjutkan rekor bagus atas Fiorentina, Pelatih Simone Inzaghi mewanti-wanti pasukannya untuk menjaga fisik dan fokus sehingga tidak kecolongan gol-gol mudah seperti saat melawan Atalanta mengingat jadwal pertandingan semakin padat.
“Kami harus memulihkan energi. Ada permainan setiap tiga hari ke depan dan kami tidak beruntung dalam hal ini. Tapi, tidak ada yang bisa kami lakukan tentang jadwal pertandingan. Kami harus profesional,” ujar Inzaghi.
Inzaghi juga harus memutar otak karena kondisi Luis Alberto, Danilo Cataldi, dan Tucu Correa diragukan tampil. Di lini depan, Inzaghi akan mengandalkan duet Joaquin Correa dan Ciro Immobile. Mereka ditopang kreativitas Sergej Milinkovic-Savic, Manuel Lazzari, Andre Anderson, dan Jonathan Rodriguez. Sementara di sektor pertahanan, Acerbi berkoordinasi dengan Stefan Radu dan Patricio Gabarron.
Harapan Lazio semakin tinggi lantaran Fiorentina juga belum menemukan ritme permainan. Tim berjuluk La Viola tersebut belum mencicipi kemenangan dalam tiga pertandingan terakhir Seri A, termasuk saat ditahan 1-1 oleh Brescia, Selasa (23/6/2020).
Pelatih Giuseppe Lachini menilai saat melawan Brescia, timnya bermain sangat baik dan memiliki sejumlah peluang sehingga pantas memperoleh kemenangan. Dia bahkan menilai semangat tempur Fiorentina tidak padam meski kehilangan Martin Caceres yang mendapatkan kartu merah di babak kedua.
Tapi, Lachini menganggap apa yang diperlihatkan timnya sebagai sebuah sinyalemen bagus. Agresivitas permainan bakal menjadi modal penting Fiorentina untuk mengarungi sisa musim ini. La Viola masih berkutat di urutan ke-13 klasemen sementara dengan 31 poin.
“Ada begitu banyak peluang untuk mencetak gol dan saya tidak bisa mengeluh terlalu banyak dalam situasi ini. Yang penting kami terus menciptakan begitu banyak peluang mencetak gol sehingga kami ingat cara membuat dan membangun permainan. Franck Ribery menjalani pertandingan pertamanya dalam tujuh bulan dan tingkat kebugarannya bagus. Jadi, saya pikir kami telah melakukan hal yang cukup untuk meraih tiga poin,” papar Lachini. (