Menteri Olahraga Italia Dukung Penundaan Serie A
ROMA – Menteri Olahraga Italia Vincenzo Spadafora meminta asosiasi sepak bola nasional untuk mempertimbangkan menghentikan pertandingan-pertandingan Serie A 2019/2020. Anjuran itu menyusul kebijakan negara itu yang memerintahkan larangan melintasi sejumlah wilayah utara untuk menahan wabah koronavirus.
Sejauh ini, Asosiasi Sepak Bola Italia (FIGC) tetap melanjutkan pertandingan Serie A musim ini, yang dimainkan tanpa penonton. Selain itu, setiap event akan dihentikan jika ada pemain yang positif terkena virus.
Dalam sebuah posting di akun Facebooknya, Spadafora mengatakan tidak masuk akal untuk menempatkan pemain, wasit, dan penggemar dalam risiko, sementara pihak berwenang meminta warga membuat ‘pengorbanan besar’ untuk membendung penularan.
“Tidak masuk akal saat ini, sementara kami meminta warga negara kami untuk pengorbanan besar mencegah penyebaran penularan, dengan mempertaruhkan kesehatan pemain, wasit, pelatih, penggemar yang pasti akan berkumpul untuk melihat permainan, hanya untuk melindungi kepentingan yang berputar di sekitar olahraga,” kata Spadafora.
Pernyataan menteri sekaligus sebagai dukungan atas seruan yang digaungkan Asosiasi Pemain Italia, agar Serie A ditangguhkan selama wabah coronavirus merebak. “Menghentikan sepak bola adalah tindakan paling berguna bagi negara saat ini. Tim-tim yang harus kita dukung adalah yang bermain di rumah sakit dan pusat perawatan darurat,” tulis Asosiasi Pemain Italia yang ditujukan kepada Pemerintah dan FIGC.
“Saya berbagi pandangan dengan Damiano Tommasi, Presiden Asosiasi Pemain Italia, dan saya bersatu dengan seruannya untuk menangguhkan liga sepak bola,” ujar Spadafora yang mengumumkan ini Mainggu (8/3/2020) pagi hanya beberapa m enit sebelum Parma vs SPAL dijadwalkan digelar di balik pintu tertutup atau tanpa penonton.
“Federasi lain telah dengan bijak memutuskan untuk menangguhkan sepak bola selama beberapa hari ke depan. Saya pikir itu adalah tugas Presiden FIGC Gabriele Gravina untuk berefleksi lagi, tanpa menunggu kasus pertama dari pemain Serie A yang terinfeksi, sebelum mengambil tanggung jawab yang sangat serius ini.”
Ada lebih dari 5.000 kasus positif covid-19 di Italia, dengan 233 kematian dan lebih dari 500 dalam perawatan intensif.