Maurizio Sarri : Permainan Apik Juventus Cuma Setengah Jam
TURIN – Pelatih Juventus Maurizio Sarri mengakui permainan apik anak asuhnya hanya berlangsung setengah jam pada leg kedua semifinal Coppa Italia saat menghadapi AC Milan. Setelah itu permainan skuat Bianconeri memudar.
Beruntung hasil imbang tanpa gol di Allianz Stadium, Sabtu (13/6/2020) dini hari, tetap membawa Juventus lolos ke final. Secara agregat Juventus unggul gol tandang setelah di leg pertama pada 13 Februari lalu di San Siro, Juventus bermain imbang 1-1.
Sebenarnya Juventus bisa memenangkan duel ini. Peluang pertama datang dari hadiah penalti yang diberikan wasit di menit 16. Sayangnya, Cristiano Ronaldo gagal menjalankan tugasnya. Setelah itu, mereka pun unggul materi pemain setelah Milan harus bermain dengan 10 pemain setelah Ante Rebic mendapatkan kartu merah.
Usai pertandingan kepada Rai Sport, Sarri mengungkapkan tak mudah menjalani pertandingan setelah absen tiga bulan karena pandemi virus corona. “Jelas setelah tiga bulan, kembali melihat tim bermain adalah sensasi yang baik, meski suasananya berbeda karena para penggemar,” katanya.
“Saya sangat terkejut dan puas dengan 30 menit awal pertandingan, saat kami menggerakkan bola dengan sangat cepat dan benar-benar mendominasi permainan, bahkan sebelum kartu merah. Setelah itu, kami perlahan-lahan menurunkan tempo, intensitas, dan tekad kami, tetapi itu adalah risiko di stadion yang kosong.”
“Kami telah melakukannya dengan sangat baik, bermain sepak bola satu dan dua sentuhan, tetapi kemudian kami melambat dan kehilangan ketajaman, lebih fokus pada gerakan individu dan mengambil dua sentuhan.”
“Yang positif adalah kami tidak memberikan kesempatan lawan mengembangkan permainan. Diperlukan waktu beberapa saat untuk mengembalikan kebugaran dan mentalitas menjadi 100 persen. Jika Anda membandingkannya dengan pertandingan pramusim, ini akan menjadi awal Juli, tetapi ini lebih buruk daripada pramusim, karena itu adalah istirahat yang jauh lebih lama,” urai Sarri.
Buat Sarri pertandingan ini pun sekaligus eksperimenya untuk menurunkan Douglas Costa, Ronaldo dan Paulo Dybala langsung sejak awal pertandingan. “Saya meminta Ronaldo untuk mengambil peran yang lebih sentral. Dia senang untuk mencobanya dan dia memainkan permainan yang dia butuhkan saat ini.”