Maria Sharapova, Ratu Tenis WTA dan Lenguhannya yang Melegenda
Maria Sharapova mengucapkan selamat tinggal kepada tenis. Petenis cantik asal Rusia berusia 32 tahun itu, gantung raket setelah menikmati karir gemerlap yang membuatnya menyelesaikan kariernya dengan memenangkan 36 gelar WTA dan menghabiskan 21 minggu sebagai Ratu Tenis WTA.
Sharapova mengalami masa kejayaan ketika mengejutkan dunia saat menjuarai Grand Slam Wimbledon di usia 17 tahun pada 2004 dan diikuti oleh gelar AS Terbuka dua tahun setelah itu. Dua tahun kemudian, pada 2008, ia menang Grand Slam Australia Terbuka dan Prancis Terbuka 2012 dan 2014.
Selain itu, ia memenangkan Kejuaraan Tur WTA 2004, Piala Fed 2008 dan medali perak di Olimpiade London 2012. Setelah cedera bahu yang membuatnya menjalani beberapa operasi, yang terakhir pada tahun 2019, ia telah mengumumkan niatnya untuk berhenti dari olahraga dalam esai tulus untuk Vogue dan Vanity Fair. Dia menguraikan kecintaannya pada permainan tenis serta masalah bahu berturut-turut tol pada kemampuannya untuk bersaing di puncak. ’’Tenis, aku mengucapkan selamat tinggal,” tulisnya.
Salah satu ciri khas Sharapova yang akan selalu dikenang adalah lenguhannya ketika bertanding di lapangan. Ketika bertanding, Sharapova selalu melenguh ketika mengembalikan bola lawan.
Karena lenguhannya yang keras itu membuat banyak petenis lawan yang merasa terganggu ketika berhadapan dengannya di lapangan. Lenguhannya itu memantik protes dari rivalnya. Kini, dunia tenis tidak akan lagi mendengarkan lenguhannya si cantik Sharapova yang telah pensiun dari dunia tenis.