Mantan Raja ATP Ini Dilanda Kecewa Berat di Awal Musim 2020
LONDON – Andy Murray mengawali musim 2020 dengan absen di Piala ATP dan Australia Terbuka. Mantan petenis nomor 1 dunia ATP itu mundur karena mengalami masalah dengan perfomanya yang belum stabil seusai pemulihan cedera panjang.
“Saya telah bekerja sangat keras untuk masuk ke dalam situasi di mana saya bisa bermain di level atas. Saya memutuskan tidak akan bisa bermain di Australia pada Januari,” kata Murray. ’’Setelah Australia Terbuka tahun ini, ketika saya tidak yakin apakah saya bisa bermain lagi, saya bersemangat kembali ke Australia dan memberikan yang terbaik. Itu membuat ini lebih mengecewakan bagi saya,’’lanjut pemain Skotlandia tersebut.
“Sayangnya, saya mengalami kemunduran baru-baru ini dan, sebagai tindakan pencegahan, harus menyelesaikannya sebelum saya kembali ke kompetisi di lapangan,”ujar Murray.
Murray menjadi sorotan tahun ini setelah konferensi pers pra turnamen yang emosional di Australia Terbuka, ketika ia mengumumkan niatnya untuk pensiun setelah Wimbledon karena rasa sakit yang berkelanjutan di pinggul kirinya. Murray kalah di babak pertama di Melbourne saat melawan Roberto Bautista Agut.
Petenis kriwil ini memutuskan untuk rehat menyembuhkan cederanya agar tidak berkepanjangan. Setelah pulih, Murray membuat kejutan dalam comebacknya. Dia terjun di nomor ganda, memenangkan turnamen pertamanya setelah comeback pada bulan Juni berpasangan dengan Feliciano Lopez di Queen’s Club.
Murray kembali beraksi di bulan Agustus dan, hanya dua bulan kemudian, mengalahkan Stan Wawrinka di final Antwerp untuk meraih gelar ATP Tour pertamanya sejak Dubai 2017. “Saya tahu betapa bersemangatnya Andy tentang kembali untuk bersaing di Australia pada bulan Januari, dan betapa kecewanya dia tidak berhasil di tahun 2020,” kata Craig Tiley, CEO Tennis Australia.
“Pertandingan terakhir Andy di Australia Terbuka adalah roller coaster lima set yang tidak seorang pun dari kita yang menyaksikannya akan pernah melupakannya. Tekad dan kemauan kerasnya dilihat semua orang. Semangat juang itulah yang mendorongnya untuk kembali dari cedera yang berpotensi mengakhiri karier untuk mencapai hasil yang ia miliki tahun ini. “