Mantan Pemain Liverpool Dukung Jadon Sancho Perangi Rasisme
LIVERPOOL – Mantan pemain Liverpool Emile Heskey mendukung Jadon Sancho untuk memerangi rasisme dengan kapasitas yang dimilikinya. Sancho menjadi salah satu pesepakbola di dunia yang menunjukkan sikap simpati pada mendiang George Floyd, korban kekerasan brutal oknum polisi Minneapolis.
Akibat kematian Floyd, tak hanya di Amerika Serikat yang menggelar protes dan kerusuhan, negara lainnya pun ikut menyuarakan keprihatinan. Floyd meninggal dalam tahanan polisi pekan lalu setelah seorang petugas berlutut di lehernya ketika dia berbaring di tanah dengan diborgol.
Miris dengan kondisi yang terjadi, Sancho pun memperlihatkan empatinya ketika mencetak gol pertama Borussia Dortmund ke gawang Paderborn dalam lanjutan Bundesliga. Di tempat lain di Bundesliga, bintang Borussia Monchengladbach Marcus Thuram pun memberikan simpati dengan berlutut setelah golnya melawan Union Berlin pada hari yang sama. Pemain Schalke Weston McKennie pun memberikan penghormatan dengan mengenakan gelang bertuliskan ‘Justice for George Floyd’.
Sial bagi Sancho, aksi tersebut sempat malah berbuah teguran keras wasit hingga diganjar kartu kuning. Tak sampai di situ, kabarnya Asosiasi Sepak Bola Jerman (DFB) akan melakukan pemeriksaan terkait tindakan yang dilakukan tiga pemain Bundes tersebut.
Namun Heskey meyakini kalau tidakan yang dilakukan juniornya di Timnas Inggris itu tak perlu diributkan. Sebab, Sancho sudah menggunakan platformnya untuk menunjukkan simpati.
“Olah raga memiliki platform yang dilihat oleh milyaran orang sehingga jelas apa pendapat orang dan bagaimana Anda menempatkan sesuatu di sana,” kata Heskey kepada Stats Perform News, Selasa (2/6/2020).
“Sangat penting bahwa jika mereka memiliki pandangan tentang itu, maka mengapa tidak? Anda melihat Jadon Sancho di kartu kuning. Dia merasa itu tepat baginya untuk meletakkannya di sana karena ini adalah sesuatu yang duduk sangat dekat. Dalam hatinya, dia adalah pemain sepak bola kulit hitam muda yang dibesarkan di London. Ini adalah hal-hal tertentu yang bisa dia hadapi saat tumbuh dewasa.”
“Saya pikir sepak bola, olah raga pada umumnya, memiliki platform jadi mengapa tidak? Saya tidak berpikir mereka melakukan kesalahan dengan mendukung apa yang terjadi. Dia tidak memaafkan kekerasan atau semacamnya, jadi kupikir itu hebat,” tandas Heskey.
Musim ini telah banyak tindakan rasis dalam sepak bola, tetapi Heskey percaya masalah pertama perlu ditangani di masyarakat secara keseluruhan. “Saya pikir sampai kita di masyarakat memperbaiki keadaan, sepak bola tidak akan berubah karena itu hanya cermin dari masyarakat.”