Lovren Ingin Liverpool Kenang Klopp sebagai Orang Besar
LIVERPOOL – Dejan Lovren ingin Liverpool mengenang Juergen Klopp sebagai orang paling penting dan berjasa atas keberhasilan The Reds. Klopp telah meninggalkan warisan berharga pada Liverpool yang lama puasa gelar Liga Primer Inggris.
Peluang Si Merah untuk merengguk gelar kampiun liga memang sangat dinantikan. Manajemen dan pendukung sudah rindu ingin menyaksikan pemain Liverpool angkat trofi mengingat kenangan tersebut kali terakhir terjadi di musim 1989-90.
Sebenarnya musim lalu, kans untuk jadi juara liga terbuka. Sayang di momen terakhir, Manchester City bisa menyalip Liverpool. Hanya lantaran selisih satu poin, Klopp harus menunda selebrasi.
Tapi sekarang kondisi berubah. Liverpool kini menjelma jadi kekuatan yang menakutkan, tak hanya di Inggris, tapi juga Eropa. Selisih 22 angka dari City di posisi kedua klasemen dan tanpa pernah terkalahkan dari pertandingan jadi bukti kecerdikan Klopp memoles Liverpool musim ini. Tidak hanya di jalur untuk dinobatkan sebagai juara liga, Liverpool juga masih dalam perburuan Piala FA dan Liga Champions.
Inilah yang jadi alasan mengapa Lovren minta Liverpool harus menempatkan Klopp di posisi tertinggi sebagai orang yang patut dikenang. “Saya sudah berada di sana sejak awal dengan Klopp dan butuh beberapa saat, dua atau tiga tahun untuk membangun semuanya,” kata Lovren kepada Sky Sports, Rabu (12/2/2020).
“Katakanlah, kami klik tahun ini, mungkin bahkan tahun lalu, tetapi kami kehilangan satu poin. Sekarang kami saling memahami, apa yang kami butuhkan, apa yang kami inginkan. Saya ingin agar kami diingat mungkin seperti tim Barcelona yang menang dalam empat tahun (sekitar) 20 trofi.”
“Mengapa kami tidak melakukan itu? Saya pikir kami bisa melakukannya dan saya ingin kami dikenang sebagai salah satu tim terbaik yang pernah bermain, tidak hanya untuk tahun ini, tetapi selama bertahun-tahun.”
“Kami masih lapar, masih serakah dan inilah yang membuat kami istimewa untuk jujur. Saya pikir banyak tim lain akan menjadi mudah sekarang dengan keunggulan 22 poin, tapi kami tidak melihat 22 poin ini. Kami hanya memusatkan pertandingan demi pertandingan dan ini menurut saya adalah cara paling sederhana untuk menjadi yang terbaik,” ungkap Lovren.
“Ini adalah pengalaman yang baik juga untuk pemain muda, untuk memahami bahwa bahkan jika Anda berada di atas Anda masih harus bekerja sekeras jika Anda berada di tengah klasemen atau di posisi terakhir,” pungkas Lovren.