Laga Sempurna Barca vs RB Salzburg, Tapi Koeman Tak Suka Kalah
SALZBURG – Pelatih Barcelona Ronald Koeman relatif senang dengan kualitas pertandingan melawan Red Bull (RB) Salzburg dalam pertandingan terakhir tur mereka di Jerman dan Austria pada Rabu (4/8/2021) atau Kamis (5/8/2021) dini hari WIB. Tapi, juru taktik asal Belanda itu tak suka pasukannya kalah 1-2.
Meski Salzburg jauh lebih unggul daripada Barcelona , tetapi Koeman fokus pada hal-hal positif. “Itu hal terbaik bagi kami karena kami berada di pramusim tetapi kami telah menemukan lawan yang bermain dengan intensitas tinggi,” kata Koeman setelah pertandingan seperti dilansir Marca.
“Itu adalah sesi pertandingan yang bagus karena kami harus banyak berlari. Itu pertandingan yang intens, yang akan memungkinkan kami untuk meningkatkan kecepatan,” imbuhnya. “Kedua tim banyak menekan dan bermain dengan tempo tinggi. Itu sempurna, tapi saya tidak suka kalah. Saya senang setelah pekan ini.”
Koeman memilih menggunakan formasi 3-5-2 ketimbang 4-3-3 seperti biasanya, yang telah digunakan di pra-musim sebelum pertandingan hari Rabu.
“Sangat penting untuk mengubah sistem,” ujar Koeman. “Saya pikir ini memberi kami banyak hal musim lalu, dan semua data memberi tahu kami bahwa ini adalah formasi terbaik kami. Kami harus bisa kembali ke sana dan berubah di tengah pertandingan.”
Barcelona menelan kekalahan perdana dalam laga uji coba pramusim 2021/2022 di Red Bull Arena, Austria. Barcelona menguasai permainan, namun, gol Luka Sucic (43) di babak pertama hanya mampu dibalas Martin Braithwaite (82). Sampai akhirnya Barca kecolongan lagi menjelang laga berakhir melalui gol Aaronson (90). Berikutnya, Barcelona menghadapi Juventus pada perebutan Joan Gamper Trophy di Camp Nou, Minggu (8/8/2021).
Pada babak pertama, Barcelona memakai formasi 3-5-2 mengawali babak pertama. Sang pelatih Ronald Koeman menempatkan Frenkie De Jong berada sebagai bek tengah dengan Araujo di kanan dan Lenglet di kiri.
Barcelona terlihat mendominasi di laga yang dipadati oleh penonton tersebut. Laga baru berjalan 10 menit dua bek Barca sudah memberikan peluang demi peluang untuk para penyerang melalui umpan apiknya.
Sampai pada menit 34, Memphis Depay menciptakan peluang emas dari sisi kanan kotak penalti. Ia menusuk ke dalam melewati penjagaan bek lawan, sayang bola yang dilepaskan ke tiang jauh masih sedikit melebar.
Ketagihan menyerang justru membuat Barca kecolongan lebih dulu. Melalui kaki Luka Sucic yang melepaskan tendangan dari jarak jauh mengenai tubuh De Jong dan membelokkan bola sehingga membuat Neto mati langkah. Skor 1-0 sementara untuk keunggulan Salzburg bertahan hingga akhir babak.
Memasuki babak kedua, di awal babak ini Ronald Koeman melakukan segelintir perubahan. Termasuk dalam hal formasi yang dirombak menjadi 4-3-3.
Beberapa pemain cadangan pun dimasukkan termasuk Martin Braithwaite. Benar saja, perombakan ini membuahkan hasil. Braithwate mampu mencetak gol penyama kedudukan pada menit 82.
Gol tersebut membuat Barca semakin agresif dalam menyerang. Namun petaka justru terjadi menjelang akhir pertandingan melalui serangan balik Salzburg.
Ya, Aaronson dengan cerdik melakukan gerakan tanpa bola. Akhirnya ia mampu memanfaatkan bola muntah hasil tendangan Adamu yang membentur tiang gawang untuk dikonversikan menjadi gol di menit 90. Skor 2-1 untuk keunggulan RB Salzburg bertahan hingga akhir pertandingan.