Kontribusi Bruno VAR-nandes Saat Kalahkan Aston Villa
MANCHESTER – Kontroversi penalti yang didapatkan Manchester United (MU) saat menang 3-0 atas Aston Villa, Jumat (10/7/2020), terus mendapatkan sorotan. Kinerja video assistant referee (VAR) dianggap buruk lantaran tidak membantu wasit melakukan keputusan tepat.
Seperti diketahui, MU diberikan penalti oleh wasit Jonathan Moss di babak pertama setelah Bruno Fernandes dijatuhkan bek Villa, Ezri Konsa. Berdasarkan tayangan ulang, sebelum terjatuh, Fernandes terlihat menginjak engkel kanan Konsa. Fernandes kemudian mengeksekusi penalti tersebut dengan baik. Tak pelak, hal itu menimbulkan polemik.
Seusai pertandingan, Liga Primer bahkan mengakui bahwa VAR tidak melakukan pekerjaannya dengan baik dan wasit mengambil keputusan keliru. Pelatih Villa Dean Smith juga begitu kecewa karena penalti yang dianggapnya memalukan.
Sebenarnya bukan hanya MU, Liga Primer juga mengonfirmasi jika VAR juga membuat keputusan salah dengan memberikan penalti kepada Southampton saat melawan Everton serta tidak memberikan penalti kepada Tottenham Hotspur ketika menghadapi AFC Bournemouth.
Meski menimbulkan kontroversi, kubu MU bersiteguh bahwa keputusan wasit tepat. Fernandes mengatakan timnya layak mendapatkan penalti ke-13 sepanjang musim ini. Mereka sejajar dengan Leicester City (2015/16) dan Crystal Palace (2004/05) sebagai klub terbanyak yang mendapatkan penalti dalam satu musim Liga Primer.
“Semua orang berhak menyatakan pendapatnya. Itu adalah penalti dan wasit melihatnya sebagai penalti. Kontak yang terjadi normal. Saya tidak memprovokasi lawan dan hanya mendapatkan bola kembali dan memberikan sentuhan pertama. Konsa mencoba mengambil bola, tetapi kakinya tetap di bawah saya,” ungkap Fernandes dilansir mirror.co.uk.
Kepercayaan diri Fernandes merepresentasikan betapa besarnya kontribusinya. Gelandang Portugal itu telah terlibat langsung dalam 13 gol dalam 10 pertandingan Liga Primer pertamanya untuk MU (tujuh gol, enam assist).
Kinerja apik Fernandes turut mengantarkan MU yang belum terkalahkan dalam 17 pertandingan terakhir semua kompetisi. The Red Devils jelas ingin melanjutkan tren positif saat menjamu Southampton di Old Trafford dini hari nanti, sehingga jangan heran nanti jika ada yang memplesetkan kombinasi apik antara VAR dan Bruno, menjadi Bruno VAR-nandes.
Harry Maguire dkk bahkan berpeluang menanjak ke tiga besar klasemen sementara Liga Primer. Saat ini MU hanya berjarak dua poin dari Chelsea yang berada di posisi ketiga (60 poin). Guna meraih kemenangan, pelatih Ole Gunnar Solskjaer mengindikasikan bakal menurunkan komposisi terbaik seperti saat melawan Villa.
Fernandes, Nemanja Matic, dan Paul Pogba mengatur lini tengah. Keduanya akan mendukung trio Marcus Rashford, Anthony Martial, dan Mason Greewood. Dengan kekuatan terbaik, MU jelas mewaspadai Southampton yang kerap merepotkan. Dalam enam pertemuan terakhir di Liga Primera, MU hanya meraih dua kemenangan, sedangkan empat pertandingan lainnya berakhir imbang.
“Ada banyak keputusan yang harus dibuat, tetapi para pemain membuatnya lebih mudah dengan bermain dan tampil baik serta menjaga diri mereka sendiri. Jadi, jika kita tidak mendapatkan terlalu banyak cedera, tidak ada alasan untuk mengubah komposisi tim terlalu banyak ketika Anda melakukannya dengan baik,” tegas Solskjaer.
Motivasi MU menembus tiga besar klasemen sementara diperkuat dengan kekalahan 0-3 Chelsea dari Sheffield United, Sabtu (11/7). Gelontoran gol-gol dari David McGoldrick (18,77) dan Oliver McBurnie (33) membuat The Blues rawan tergeser dari zona Liga Champions.
Secara terbuka, pelatih Frank Lampard mengakui timnya kalah secara fisik, mental, dan dalam penguasaan dari Sheffield yang jauh lebih kuat. Kendati demikian, Lampard menilai perjuangan belum berakhir. Mantan gelandang tim nasional Inggris tersebut mengindikasikan Chelsea akan memaksimalkan dua pertandingan tersisa guna meraih tiket Liga Champions musim depan.
Lampard juga harus pintar-pintar mengelola skuadnya karena timnya terlebih dahulu menghadapi MU di semifinal Piala FA, Senin (20/7). “Kami harus melupakan kekalahan dan bertarung untuk empat besar. Kami masih berada di jalur yang tepat karena penampilan kami sejauh ini. Kami mungkin berada di luar empat besar ketika bertanding Liga Primer berikutnya,” ujar Lampard
Berbeda dengan Chelsea, Manchester City (Man City) pantang mengendurkan pedal gas di pengujung musim seusai membantai Brighton & Hove Albion 5-0, Minggu (12/7). Gelontoran gol-gol Raheem Sterling (21,53,81), Gabrie Jesus (44) dan Bernardo Silva (56). Kemenangan di The American Express Community Stadium mengukuhkan The Citizens di peringkat kedua klasemen sementara dengan 72 poin.
Mereka semakin sulit terkejar oleh para rivalnya seperti Chelsea, Leicester, ataupun MU. Selain itu, mereka telah memenangkan dua pertandingan Liga Primer terakhir dengan lima gol setelah mengalahkan Liverpool, Kamis (9/7).
Ini pertama kali ini terjadi di Liga Primer sejak Man City sendiri melakukannya dalam tiga pertandingan berturut-turut pada September 2017. Kemenangan besar membuat pelatih Pep Guardiola semringah.
Dia merasa senang meski Sergio Aguero absen timnya tetap solid, terutama dengan keberadaan Sterling yang telah mencetak 27 gol di semua kompetisi sepanjang musim ini, yang sekaligus torehan gol terbaiknya dalam satu musim. Jesus juga telah mencetak 32 gol di Liga Primer bagi Man City, sejauh ini.
Hasil positif menjadi modal penting Man City jelang melawan Bournemouth, Kamis (16/7) dan semifinal Piala FA kontra Arsenal, Minggu (19/7). “Kami senang dengan semuanya melawan Brighton, hasil dan level yang kami capai. Kami sekarang berada di level yang baik dan siap untuk memainkan beberapa pertandingan terakhir Liga Primer, semifinal piala FA dan di Liga Champions,” tandas Guardiola