Kirim Pesan ke Klopp, Loris Karius Minta Kepastian Nasib
ISTANBUL – Loris Karius telah mengirim pesan pada Jurgen Klopp terkait masa depannya. Karius yang saat ini sedang dipinjamkan ke Besiktas, Turki meminta kepastian soal nasibnya.
Sejak kedatangan Alisson Becker, Klopp memang tak lagi memberikan kepercayaan pada Karius. Kali terakhir Karius tampil di bawa mistar Liverpool saat tampil di final Liga Champions 2018. Saat itu The Reds kalah dari Real Madrid 1-3.
Momen itu sepertinya jadi alasan Klopp untuk tak lagi menjadikan Karius jadi kiper utama. Sebab, dua kali Karius melakukan blunder yang berakibat fatal.
Sejak tak dilirik Klopp, pihak klub akhirnya meminjamkan Karius ke Besiktas. Dan masa peminjamannya pun akan berakhir pada musim ini. Karena kondisi inilah Karius segera mengirimkan pesan pada Klopp. Intinya ia minta kepastian soal masa depannya.
“Saya tidak terlibat dalam spekulasi. Faktanya adalah saya memiliki kontrak di Liverpool hingga 2022,” kata Karius kepada Bild, Kamis (16/4).
“Saat ini saya hanya berkonsentrasi pada musim terakhir di Besiktas. Masih terlalu dini untuk mengatakan sesuatu tentang musim panas, terutama pada saat ini tanpa ada yang tahu apa yang sebenarnya akan terjadi karena virus corona.”
“Saya selalu mengirim pesan kepada pelatih kiper John Achterberg, hampir setiap minggu. Dia adalah kontak pertama saya. Tetapi sekarang dan kemudian saya juga mengirim pesan kepada Jurgen Klopp, saya berhubungan dengan semua orang. Saya belum pernah keluar dari itu.”
Kembali ke kisah masa lalu, Karius mengakui semestinya ia lebih agresif hingga tak melakukan dua kali blunder di Kiev dua tahun lalu. Dua kesalahan Karius membuat Karim Benzema dan Gareth Bale mencetak gol dan memberi Real Madrid kemenangan 3-1 atas Liverpool.
Tetapi hanya beberapa hari setelah kekalahan tersebut, dokter mengatakan bahwa Karius menderita gegar otak selama pertandingan. Tapi Karius bersikeras kalau kondisi tersebut mempengaruhi penampilannya.
“Percayalah, saya belajar cukup banyak dari itu! Kalau dipikir-pikir, saya seharusnya sudah menanganinya dengan lebih agresif di depan umum. Saya mengalami gegar otak setelah hantaman dari Sergio Ramos, yang membatasi penglihatan spasial saya. Ini dibuat secara meyakinkan dalam pemeriksaan menyeluruh dari salah satu spesialis otak terkemuka di dunia.”
“Awalnya saya senang mengetahui apa yang sebenarnya terjadi dalam pertandingan itu, tetapi saya tidak ingin mengumumkannya kepada publik. Ketika hasilnya dipublikasikan, ada banyak kebencian. Saya tidak pernah menggunakannya sebagai alasan, namun saya tidak mengerti ketika orang membuat lelucon tentang seseorang yang menderita cedera kepala serius.”