Ketika Zidane dan Conte dalam Misi Mencari Selamat
KIEV – Pelatih Real Madrid Zinedine Zidane ataupun Arsitek Inter Milan Antonio Conte berupaya menyelamatkan kariernya dengan membawa klubnya masing-masing meraih kemenangan di pertandingan Grup B Liga Champions, dini hari nanti. Posisi mereka sedang dipertaruhkan lantaran Madrid dan Inter terus mendapatkan hasil mengecewakan.
Laju Madrid di Primera Liga tersendat seusai kalah 1-2 dari Deportivo Alaves di Estadio Alfredo di Stefano, Minggu (29/11). Los Blancos melorot ke urutan keempat dan tertinggal tujuh poin dari Real Sociedad yang memuncaki klasemen sementara Primera Liga (24 poin).
Sepanjang Primera Liga musim ini, Madrid telah mengalami tiga kekalahan, padahal baru memasuki akhir November. Terasa ironis mengingat itu merupakan jumlah total kekalahan mereka saat menjuarai Primera Liga musim lalu.
Menanggapi kedodorannya Madrid, Zidane menganggap faktor cedera membuatnya kesulitan membentuk komposisi terbaik. Seperti diketahui, kapten Sergio Ramos, Karim Benzema, Dani Carvajal, Luka Jovic, dan Fede Valverde absen melawan Alaves.
“Sekarang, kami akan berpikir tentang pertandingan melawan Shakhtar. Apa yang akan saya katakan kepada para pemain tetap ada di antara kami.,” ungkap Zidane, dilansir realmadrid.com.
Kinerja negatif Madridsejauh ini membuat Zidane disorot. Tugasnya adalah membawa Madrid kembali ke jalur kemenangan agar posisinya tetap aman. Tantangan harus dijawab pelatih Prancis tersebut saat bertandang ke NSK Olympijs’kyj, markas Shakhtar Donestk, pada pertandingan Grup B Liga Champions.
Madrid membutuhkan kemenangan guna menjaga kans lolos ke babak 16 besar. Saat ini, Los Blancos berada di urutan kedua dan tertinggal satu poin dari Borussia Monchengladbach yang memuncaki klasemen sementara Grup B (delapan poin). Jika kalah dari Shakhtar, tentu akan menghidupkan peluang Shakhtar. Pasukan Luis Castro tersebut menempati urutan ketiga dengan empat poin.
Tantangan semakin besar karena di pertemuan pertama, November lalu, Madrid kalah 2-3 dari Shakhtar. Situasi semakin pelik setelah Eden Hazard mengalami cedera otot. Pemain Belgia tersebut kemungkinan absen seperti halnya Ramos, Valverde, Carvajal, dan Jovic. Kabar baiknya, Benzema dikabarkan telah fit dari masalah pangkal paha. Dia akan ditempatkan di lini depan bersama Vinicius Junior dan Rodrygo Goes. Sementara Lucas Vazquez diperkirakan akan bertugas sebagi bek kanan. Di lini tengah, Martin Odegaard berpotensi menggantikan Luka Modric.
Zidane menegaskan akan berusaha mengoptimalkan kekuatan yang ada. Dia yakin asalkan menunjukkan performa terbaik, Madrid mampu mengatasi perlawanan Shakhtar. “Saya bertanggung jawab atas semua ini dan terserah saya untuk menemukan solusi dengan mereka. Itulah yang akan kami lakukan. Kami harus melihat hal-hal yang telah kami lakukan dengan baik dan berusaha melanjutkannya,” tandas Zidane.
Tekanan besar juga dirasakan Conte di Inter, khususnya kinerja di Liga Champions. Saat ini, I Nerazzurri mendekam di dasar klasemen sementara Grup B dengan tiga poin. Dari empat pertandingan, Inter hanya mengemas dua imbang dan mengalami dua kekalahan. Fakta tersebut membuat bayang-bayang kegagalan lolos dari fase grup Liga Champions musim lalu kembali menghantui Samir Handanovic dkk.
Tidak ada pilihan bagi Inter selain menyapu bersih dua pertandingan tersisa Grup B demi membuka asa untuk lolos ke babak 16 besar, dimulai saat bertandang ke Stadion IM Borussia Park, kandang Monchengladbach, dini hari nanti. Skor 2-2 pada pertemuan pertama di Giuseppe Meazza, November lalu, membuktikan bahwa klub Jerman tersebut bukan lawan mudah.
Kondisi skuad Interjuga diterpa permasalahan di mana Arturo Vidal harus absen karena suspensi. Sementara Daniele Padelli, Aleksandar Kolarov, dan Marcelo Brozovic menjalani isolasi mandiri karena Covid-19. Matias Vecino turut absen akibat cedera lutut.
Namun, Conte tampaknya pandai memaksimalkan para pemainnya. Dia masih memiliki Achmed Hakimi, Roberto Gagliardini, Nicolo Barella, dan Stefano Sensi. Mereka akan menopang Romelu Lukaku dan Lautaro Martinez di lini depan.
Inter datang ke Jerman dengan modal positif seusai menang 3-0 atas Sassuolo di Seri A. Kemenangan yang mendongkrak I Nerazzurri ke urutan kedua klasemen sementara Seri A (18 poin). Conte mengatakan tekanan adalah sesuatu yang biasa dirasakannya karena pernah memperkuat tim-tim top Eropa macam Juventus dan Chelsea di masa lalu.
Dia menilai Inter harus bersemangat untuk membuktikan tudingan miring yang dialamatkan kepada mereka tidaklah tepat. “Tidak ada yang mudah di sini. Inter adalah klub tempat orang-orang tidak sabar untuk melontarkan hal-hal negatif kepada kami,” tandas Conte.