Jika Serie A 2019/2020 Diakhiri Lebih Cepat, Juventus Menolak Jadi Juara
TURIN – Nasib Serie A musim 2019/2020 terus terkatung-katung akibat pandemi virus Corona. Masih belum diketahui kapan pertandingan akan digelar lagi yang membuat kompetisi berpotensi diakhiri lebih cepat.
Serie A musim ini sudah terhenti sejak pertengahan Maret lalu. Semula, laga akan digelar lagi paling cepat pada 13 April. Tapi, diundur kembali hingga akhir Mei. Namun, karena penyebaran virus Corona di Italia terus meluas dimana telah menewaskan 13.915 orang, jadwalnya ditangguhkan lagi.
Disebutkan, kompetisi akan ditunda tanpa batas waktu dan baru akan dilanjutkan lagi saat kondisinya benar-benar tidk lagi mengacam kesehatan warga. Masalahnya, pada Agutus nanti musim 2020/2021 sudah akan dimulai.
Ini memunculkan sejumlah skenario. Salah satunya, potensi mengakhiri Serie A musim ini lebih cepat agar perhelatan selanjutnya tidak terganggu. Sebab, sangat beresiko jika edisi 2020/2021 diundur karena ada Piala Eropa 2020 dan Copa America 2020 yang akan digelar pada 2021.
Bila benar demikian, maka akan menjadi keuntungan bagi Juventus. Jika musim ini diakhiri sekarang, La Vecchia Signora berhak menjadi juara karena memimpin klasemen dengan 63 poin dari 26 pertandingan atau unggul satu poin dari Lazio.
Tapi, Juventus justru tidak menginginkan hal ini. Itu disampaikan direktur olahraga Gabriele Gravina. Dia menyebut akan tidak adil jika timnya diangkat sebagai juara seandainya Serie A musim ini harus diakhiri lebih cepat.
“Prioritas utama adalah menyelesaikan musim ini. Idenya adalah melanjutkanya lagi pada 20 Mei atau awal Juni dan selesai akhir Juli,” jelasnya, dilansir skysport.
“Bahkan ada wacana bisa dilanjutkan pada Agustus atau September. Tapi, saya telah menegaskan, bahwa saya tidak suka mengambil resiko mengundur jadwal musim depan untuk menyelamatkan musim ini,” lanjutnya.
Namun, Gravina juga menyebut opsi menghapus atau meniadakan Serie A musim ini akan sangat komplek. Walau dilegalkan karena sedang terjadi krisis kesehatan akibat virus Corona, itu akan tidak adil bagi tim dan pemain lain yang sudah berjuang meraih hasil terbaik.
Intinya, Gravina menegaskan Juventus akan menolak jika diputuskan sebagai juara. “Tinggal menyerahkan saja Scudetto, dalam hal ini kepada Juventus, jujur saja saya tidak menyukai solusi seperti itu,” tandasnya.
Sebelumnya, Belgia menjadi kompetisi pertama di Eropa yang tutup buku walau baru menggelar 29 laga, yakni menahbiskan Club Brugge sebagai juara. Saat kompetisi dihentikan Brugge unggul 15 poin dari Gent.