Jelang Final Coppa Italia, Sarri Jengkel Dikaitkan dengan Rekor Buruk
TURIN – Maurizio Sarri mengaku jengkel kalau dirinya selalu dikaitkan dengan rekor buruk ketika menjadi pelatih di Italia. Publik sepak bola di Negeri Pizza selalu berpendapat Sarri tak pernah mampu memberikan gelar pada klub yang dibesutnya.
Dan anggapan itu pun kembali mengemuka jelang final Coppa Italia di mana Juventus akan bentrok dengan Napoli di di Stadio Olimpico, Roma, Kamis (18/6/2020) dini hari. Ini adalah kesempatan emas buat Sarri menunjukkan kalau pendapat tersebut tidak benar. Tak hanya itu, Sarri pun berpeluang memberikan gelar pertama setelah Juve sebelumnya gagal di Piala Super.
Jika melihat perjalanan karier, tak salah juga anggapan kalau Sarri kerap gagal memberikan trofi. Setelah memberikan gelar Liga Europa pada Chelsea musim lalu, Sarri sebelumnya menghabiskan tiga musim bersama Napoli. Dari sisi penampilan Napoli terbilang luar biasa meski akhirnya tak meraih scudetto.
Sarri tak mau berpanjang membahas soal rekor buruk tersebut. Kini fokusnya Coppa Italia yang ada di depan mata.
“Itu selalu merupakan insentif penting untuk memenangkan trofi penting dan ada keinginan untuk mengangkat piala. Saya senang bahwa kita berada di final.”
Pelatih berusia 61 tahun meminta para pemainnya untuk memanfaatkan momen setelah krisis pandemi. Gelar ini pun akan menjadi jawaban setelah sekian lama kompetisi ditangguhkan. “Kami memiliki tujuh bulan bermain tetapi kemudian tiga bulan terkunci sebelum kami bisa memainkan permainan ini.”
“Sekarang kami harus mengeluarkan sedikit tambahan untuk membawa pulang sebanyak mungkin piala. Kami telah bekerja keras untuk mencapai posisi ini untuk bermain pertandingan seperti ini. Jadi sekarang saatnya untuk memberikan semua yang kami miliki.”
“Kemenangan tidak pernah merupakan kesimpulan yang pasti, tetapi akan penting untuk melakukannya untuk para pemain, untuk klub dan untuk para penggemar,” tutup Sarri.