Jaga Identitas, Borneo FC Bakal Terus Bermain Agresif
Borneo FC tidak ingin kehilangan gaya permainan menyerang selama tampil di pulau Jawa pada lanjutan Liga 1 2020. Sebab, kemenangan menjadi harga mati, terutama pada partai tandang.
Kompetisi akan dilanjutkan lagi pada awal Oktober setelah tertunda lebih dari enam bulan akibat pandemi virus Corona. Tapi, guna mengurangi resiko penularan, pertandingan akan dipusatkan di pulau Jawa, khususnya Jawa Timur.
Itu berarti Borneo FC harus menjadi musafir. Sampai waktu yang belum ditentukan, wakil Kalimantan itu akan bermarkas dulu di Sleman, tepatnya di Stadion Maguwoharjo yang juga jadi kandang sementara Barito Putera dan Persiraja Banda Aceh.
Menanggapi hal ini, presiden Borneo FC Nabil Husein Said Amin menuturkan identitas tim wajib dijaga. Menurutnya, meski bermain di Pulau Jawa, Pesut Etam sejatinya tetap mewakili Samarinda di Liga 1.
Karena itu mentalitas serta gaya permainan tidak boleh berubah. “Status kami sebagai satu-satunya wakil Kalimantan Timur juga dipertaruhkan. Intinya tetap bermain dengan hati dan berusaha meraih kemenangan,” ucap Nabil.
Diego Michiels dkk harus tetap galak walau bermain di luar Kalimantan, seperti pada awal musim. Dari tiga laga yang sudah dilakoni, tim asuhan Mario Gomez itu mencatat dua menang dan satu kalah, dengan mengemas enam gol.
Ini sesuai menu latihan yang telah dijalani. Asisten pelatih Borneo FC Ahmad Amiruddin mengatakan para pemain mulai mengasah taktik dan strategi. Kemampuan semua lini ditingkatkan agar bisa menyerang dan bertahan dengan baik.”Alhamdulillah kalau progres selalu meningkat dari setiap latihan. Kami juga ikuti arahan dari manajemen untuk selalu menjaga motivasi tim. Kami berkomitmen menjadi yang terbaik musim ini. Semua potensi selalu dimaksimalkan ketika berlatih,” kata Amir, sapaannya.