Inter, Noda Serie A di Liga Champions
MILAN – Malang benar nasib Inter Milan . Perjalanan mereka di Liga Champions terhenti di fase grup seusai bermain tanpa gol melawan Shakhtar Donetsk di Giuseppe Meazza, Kamis (10/12). Terasa begitu pahit lantaran I Nerazzurri seperti mengulangi cerita sedih pada musim lalu.
Hasil imbang melawan wakil Ukraina tersebut membuat Inter terkapar di dasar klasemen akhir Grup B dengan enam poin. Dari enam pertandingan, Samir Handanovic dkk hanya mengemas satu kemenangan, tiga imbang dan dua kekalahan. Inter pun terlempar ke babak 32 Liga Europa
Inter menjadi satu-satunya wakil Serie A yang gagal melaju ke fase gugur Liga Champions . Tim lain, seperti Juventus, Atalanta, dan Lazio sudah melaju. Juventus menjadi juara grup, sedangkan Atalanta dan Lazio melangkah sebagai runner up.
Kegagalan ini seolah mengulangi kisah di Liga Champions musim lalu, ketika mereka terhenti di fase grup. Inter menempati posisi ketiga klasemen akhir Grup F dengan tujuh poin dan harus tereleminasi ke babak 32 besar Liga Europa. Inter melaju ke final tetapi gagal juara setelah kalah 2-3 dari Sevilla.
Pun, mereka menjadi noda karena menjadi satu-satunya wakil Italia yang gagal melewati fase grup. Tim lain, seperti Juventus, Napoli, dan Atalanta berhasil melanjutkan perjuangan di babak gugur meski ketiganya gagal melangkah ke final.
Sering dikatakan bahwa Antonio Conte tidak tampil bagus di Liga Champions , statistik menunjukkan dia hanya memenangi tiga dari 15 pertandingan terakhirnya di kompetisi tersebut. Bila ditotal dari klub-klub yang pernah ditanganinya,l Juventus, Chelsea, dan Inter, total rekor Conte di Liga Champions sejauh ini adalah 12 kemenangan, 11 imbang, dan 11 kekalahan.
Entah terpengaruh rekor buruknya di Liga Champions, Conte terlihat kesal ketika diwawancarai Sky Sport Italia setelah pertandingan dan segera membentak wartawan yang bertanya mengenai kurangnya determinasi Inter melawan Shakhtar, padahal pertandingan krusial yang harus dimenangkan.“Anda (wartawan) dapat memiliki pendapat Anda, saya menghormati itu. Saya tidak setuju karena saya pikir tim memberikan semua yang dimilikinya, melakukan semua yang diperlukan. Sungguh luar biasa bahwa lebih dari dua pertandingan yang kami dominasi melawan Shakhtar, kami tidak mencetak satu gol pun,” kata Conte, dilansir football-italia.net.