Inilah 5 Fakta Menarik Final Kelima Marcus/Kevin vs Hendra/Ahsan
ODENSE – Dua ganda putra Indonesia, Marcus Fernaldi Gideon/Kevin Sanjaya Sukamuljo dan Hendra Setiawan/Mohammad Ahsan kembali bentrok di final Turnamen BWF musim ini. Kali ini, dua ganda peringkat teratas dunia itu bentrok di final Denmark Open 2019 sore ini.Duel Marcus/Kevin vs Hendra Ahsan digelar di partai keempat di Odense Sports Park, Odense, malam ini. Berikut fakta menarik bentrok jagoan ganda putra Indonesia.
1. Inilah final kelima Marcus/Kevin vs Hendra/Ahsan Musim Ini.
Empat final sebelumnya semuanya disapu Marcus/Kevin. Yakni di Indonesia Masters, Indonesia Open, China Open dan Japan Open.
2. Marcus/Kevin Lebih Unggul Head to Head
Siapa pemenang final kelima sore nanti? Jika dilihat dari rekor head to head, The Minions lebih superior atas The Daddies yakni 9-2. Termasuk empat kemenangan di final.
China Open Marcus/Kevin vs Hendra/Ahsan
21-18, 17-21, 21-15
Japan Open
Marcus/Kevin vs Hendra/Ahsan
21-18, 23-21
Indonesia Open
Marcus/Kevin vs Hendra/Ahsan
21-19, 21-16
Indonesia Masters
Marcus/Kevin vs Hendra/Ahsan
21-17, 21-11
3. Kedua pasangan sama-sama sudah mengoleksi gelar musim ini.
Marcus/Kevin memborong lima gelar di Malaysia Masters, Indonesia Masters, Indonesia Open, Japan Open, China Open. Sedangkan Hendra/Ahsan meraih tiga gelar juara di All England, New Zealand Open, dan juara dunia ganda putra.
4. Sama-sama mengoleksi gelar Turnamen BWF World Tour Super 1000
Jika dilihat dari grafik permainan musim ini, Daddies lebih stabil. Secara teknis, kedua pasangan terkuat dunia itu berimbang. Hendra/Ahsan menjuarai All England dan juara dunia yang merupakan Turnamen BWF World Tour Super 1000. Marcus/Kevin tidak mau kalah mengoleksi juara Indonesia Open dan China Open yang juga merupakan Turnamen BWF Super 1000.
5. Keduanya merupakan penguasa ganda putra dalam rangking BWF.
Marcus/Kevin memimpin rangking BWF hingga 15 Oktober. Hendra/Ahsan membuntuti di posisi kedua.
Fakta kedua ganda putra Indonesia membanggakan. Dengan fakta dan prestasi yang sama-sama mentereng, tinggal bergantung fokus dan kesiapan di lapangan. Yang terpenting, siapa pun pemenang duel kelas tinggi nanti, gelar tetap menjadi milik Indonesia.