Indonesia Gagal ke Semifinal Badminton Asia Mixed Team Championship 2023, PBSI Ungkap Kondisi Pemain Tak Fit
Tim bulu tangkis Indonesia gagal menembus semifinal Badminton Asia Mixed Team Championship 2023 (BAMTC 2023). Perjuangan Skuad Merah Putih terhenti setelah kalah melawan Korea Selatan di perempat final, Jumat, 17 Februari 2023.
Bertanding di Dubai Exhibition Centre, Chico Aura Dwi Wardoyo yang turun di partai pertama, sempat membawa Indonesia unggul. Namun, tiga partai berikutnya dimenangkan oleh Korea Selatan sehingga skor akhir 1-3.
Tunggal putri Putri Kusuma Wardani, ganda putra Fajar Alfian/Muhammad Rian Ardianto, dan ganda putri Apriyani Rahayu/Siti Fadia Silva Ramadhanti gagal menyumbangkan poin.
Kepala Bidang Pembinaan dan Prestasi Pengurus Pusat Persatuan Bulu Tangkis Indonesia, Rionny Mainaky, mengungkapkan kondisi pemain yang berlaga di ajang tersebut tidak fit.
“Secara umum, memang kondisi pemain banyak yang tidak prima,” kata Rionny dikutip dari rilis dari tim Humas dan Media PBSI, Minggu, 19 Februari 2023.
Gregoria Mariska Tunjung sakit flu. Meski begitu, dia sempat memaksakan diri bermain di laga terakhir penyisihan Grup C melawan Thailand. Hasilnya, dia kalah. Di perempat final, Putri Kusuma Wardani yang diturunkan
“Putri KW juga sebetulnya tidak sehat. Fadia yang tidak fit memang sangat dilematis kalau tidak diturunkan, meskipun kondisi sakitnya tidak separah Gregoria dan Putri KW. Kondisi Rian juga tidak fit benar,” tutur Rionny.
Kondisi itu membuat penampilan para pemain tidak berada di performa terbaiknya. “Sebenarnya secara tekik kita lebih unggul. Tetapi keunggulan itu tidak bisa mendukung penampilan karena pemain serba ragu-ragu karena adaptasi dengan lapangan kurang bagus.”
“Apa artinya teknik menang, tetapi di tengah pertandingan tak bisa keluar dari tekanan karena lawan lebih baik beradaptasi,” ujarnya menambahkan.
Faktor lain yang menjadi penyebab kekalahan tim bulu tangkis di kejuaraan beregu tersebut adalah pemain kurang berani, kurang nekat dan kadang kurang sabar.
“Harusnya, kalau lawan bermain nekat, pemain kita justru arus lebih nekat. Kalau lawan bermain berani, pemain kita harusnya jauh lebh berani lagi,” ucapnya lebih lanjut. “Tetapi tak hanya nekat dan berani di lapangan. Pemain kita juga harus bisa mengatasinya dengan bermain lebih pintar dan cerdik.”