Guardiola Sulit Pikirkan Nasibnya di Man City Musim Depan
PORTO – Pep Guardiola setidaknya harus menunggu satu musim lagi untuk menghilangkan rasa penasarannya meraih trofi Liga Champions bersama Manchester City. Ini terjadi setelah The Citizens gagal menghadirkan gelar usai dikalahkan Chelesea dengan skor 0-1 di Stadion do Dragao, Porto, Portugal, Minggu (30/5/2021) dini hari WIB.
Sejak Guardiola mengasuh Man City pada 2016, perjalanan The Citizens di Liga Champions musim ini bisa dikatakan yang terbaik dari beberapa musim sebelumnya. Yang hanya mampu bertahan di perempat final saja.
Tinggal seujung kuku, trofi Si Kuping Besar kembali meleset dari tangan Guardiola . Adalah Kai Havertz, yang merusak semua mimpi Man City merebut gelar prestisius di kompetisi Eropa.
Kekalahan itu bukan kebetulan, itu adalah yang ketiga bagi Man City selama berhadapan melawan Chelsea dalam waktu kurang dari sebulan. Masing-masing di kompetisi yang berbeda.
Guardiola tampaknya akan terus berupaya untuk menghadirkan trofi bergengsi ke Kota Manchester. Tetapi ia tidak mengetahui bagaimana nasibnya setelah pertemuan dengan pemilik klub.
“Saya tidak bisa memikirkan musim depan sekarang,” tegas Guardiola dikutip dari Marca.
Dalam lima musim bersama Guardiola , Man City telah membeli pemain tersohor di dunia senilai 938 juta euro dan menjual pemain seharga 315 juta euro. Investasi bersih 623 juta untuk rampasan sepuluh gelar juara. Tentu saja, ini bukan hal kecil, tetapi ada duri di dalamnya dan itu disebut Liga Champions.
Ada kata-kata inspirasi yang mengatakan bahwa untuk meraih kesuksesan, seseorang harus merasakan kegagalan terlebih dahulu. Apakah ini jalan bagi Man City meraih trofi Liga Champions musim depan?
