Gerrard Menanti Trofi Liga Primer 2013/2014 Man City Jatuh ke Tangannya
LIVERPOOL – Mantan kapten Liverpool Steven Gerrard mengaku sangat tertarik melihat apakah tindakan akan diambil terhadap Manchester City di liga domestik. Media Inggris ramai mengabarkan hukuman Liga Primer bisa membuat Man City kehilangan gelar mereka musim 2013/2014.
Pada Jumat (14/2/2020), City terkena larangan tampil dua musim di kompetisi Eropa dan denda 30 juta euro (Rp444 miliar) oleh UEFA atas pelanggaran serius Aturan Financial Fair Play (FFP). Man City diduga ‘melebih-lebihkan’ pendapatan sponsor dalam akun keuangannya dan dalam informasi neraca keuangan yang disampaikan ke UEFA antara tahun 2012 dan 2016.
Man City membantah melakukan kesalahan dan segera mengumumkan niat mereka untuk mengajukan banding terhadap putusan UEFA ke Pengadilan Arbitrase untuk Olahraga (CAS).
Hukuman domestik menjadi salah satu hasil yang mungkin terjadi karena Liga Primer melakukan penyelidikan sendiri untuk melihat apakah aturannya dilanggar Man City dalam periode empat tahun, antara 2012 dan 2016.
The Citizens memenangkan Liga Primer pada musim 2013/2014, menyelesaikan dua poin di atas Liverpool, yang berarti pengurangan poin retrospektif potensial dapat menguntungkan The Reds dan mantan kapten mereka, Gerrard, yang bisa mengangkat trofi jika pengurangan poin itu terjadi.
Tetapi dengan proses yang kemungkinan berlangsung lama, Gerrard tidak ingin mendahului apakah City bisa menghadapi sanksi domestik sebagai akibat dari dugaan pelanggaran FFP. “Saya membacanya sendiri,” kata Gerard yang kini menjadi pelatih Rangers kepada wartawan.
“Kami akan menunggu dan melihat. Dari sudut pandang UEFA, itu jelas merupakan hukuman atau hukuman yang sangat kuat. Saya yakin mereka akan naik banding sehingga kami akan menunggu dan melihat hasilnya.”
“Lalu, kita akan melihat apakah Liga Primer bertindak dari sana. Tapi jika Anda melihat beratnya hukuman dari UEFA, tentu ada sesuatu yang salah.”
“Jadi, saya benar-benar tertarik untuk melihat hasil dari itu. Sampai ada hukuman (potensial) dari Liga Primer, saya tidak akan berkomentar lebih jauh. Tapi saya benar-benar tertarik pada itu, untuk sebuah alasan yang jelas.”
“Ini semua apa adanya. Manchester City adalah juara. Ketika saya duduk di sini saat ini, selamat untuk mereka. Mereka adalah juara. Hingga sesuatu terjadi.”
“Saya tidak punya apa-apa untuk dikatakan tentang masalah ini. Yang saya katakan adalah saya sangat tertarik karena kerasnya hukuman yang UEFA jatuhkan.”
Penyelidikan terhadap urusan keuangan City didorong oleh serangkaian tuduhan yang diterbitkan oleh majalah Jerman Der Spiegel pada November 2018, yang mengacu pada dokumen yang konon diperoleh oleh whistleblower Football Leaks.
Berdasarkan penyelidikan, Kamar Ajudikasi Badan Kontrol Keuangan Klub UEFA mendapati City bersalah ‘melebih-lebihkan pendapatan sponsornya di akunnya dan dalam informasi break-even yang diserahkan ke UEFA antara 2012 dan 2016’.