Eric Maxim Choupo-Moting, Dari Tim Gurem Sampai Jadi Pahlawan PSG
LISABON – Jika menyebut Paris Saint Germain (PSG) pasti benak publik sepak bola tertuju pada sosok Neymar Jr atau Klyian Mbappe. Tapi, sekarang stok mesin gol bertambah setelah nama Eric Maxim Choupo-Moting tiba-tiba bersinar setelah menjadi pahlawan Parisien di perempat final Liga Champions.
Pada pertandingan perebutan tiket semifinal melawan Atalanta di Estadio da Luz, Lisabon, Portugal, Kamis (13/8/2020) dini hari WIB, sampai satu jam laga berlangsung PSG masih kesulitan mencari gol penyeimbang setelah tertinggal lebih dulu melaui Mario Pasalic. Bahkan ketika itu kubu Atalanta sudah yakin betul kalau mereka akan keluar sebagai pemenang.
Semuanya akhirnya berubah. Pelatih Thomas Tuchel menambah daya gedor dengan memasukan Mbappe dan Choupo-Moting. Permainan menyengat makin dirasakan dan akhirnya jelang pertandingan usai Choupo-Moting menentukan langkah PSG ke semifinal pada tiga menit tambahan waktu. Gol tersebut merupakan gol kedua PSG setelah sebelumnya Marquinhos menyamakan skor.
Jelas sukses ini langsung dirayakan kubu PSG. Maklum tiket semifinal Liga Champions memang lama diincar setelah kali terakhir mereka tampil di empat besar pada 1995.Lalu siapa sebenarnya Choupo-Moting. Pemain kelahiran Jerman yang sekarang membela Timnas Kamerun itu bergabung dengan PSG pada 2018. Pembelian Choupo-Moting ini pun terbilang mengejutkan mengingat dia hanyalah penyerang dari Stoke City yang musim 2018 terdegradasi.
Meski begitu, Choupo-Moting mampu menunjukkan kualitasnya. Gelandang Ander Herrera pun memuji pengaruh dan semangat juang Choupo-Moting.
“Setiap orang sangat penting di sini. Saya ingin berbicara tentang Choupo karena dia berada di akhir kontraknya, dia berjuang untuk membantu, dia berlatih seolah-olah setiap hari adalah hari terakhir dalam hidupnya,” kata Herrera kepada RMC Sport.
“Itulah atmosfer yang kami miliki di tim. Saya bermain hari ini tetapi jika saya tidak bermain di pertandingan berikutnya, saya akan siap membantu. Itu adalah atmosfer di antara kami.”
“Ini adalah tim! Penting, siapa pun yang bermain, semua orang siap membantu. Choupo bermain 10 menit yang luar biasa, Julian Draxler, Leo Paredes, semuanya. Itulah mengapa kami ada di sini.”
“Kami telah memenangi empat gelar dan Anda tidak dapat memenangkan empat gelar jika Anda bukan tim. Kami sangat senang, sangat puas, karena kami telah melakukan apa yang perlu kami lakukan. Kami berada di semifinal.”