Sementara untuk Cavani, PSG adalah rumah terbaik yang selalu mendatangkan pemain berkelas demi mendukung performa tim dan menjadi partnernya di starting line-up. Masalahnya, mereka resmi berpisah musim lalu. Bahkan, Cavani tak membela PSG di final Liga Champions 2019/2020.
Salah satu musim terbaik Cavani adalah saat bahu-membahu bersama Kylian Mbappe dan Neymar Jr yang kemudian dikenal dengan trio MNC. Produktivitas ketiganya dibandingkan dengan trio BBC (Gareth Bale, Karim Benzema, Cristiano Ronaldo) milik Real Madrid, SMN (Luis Suarez, Lionel Messi, Neymar Jr,) di Barcelona, dan Firmansyah (Roberto Firmino, Sadio Mane, Mohamed Salah) milik Liverpool.
Kerja sama ketiganya sudah dimulai pada 2017/2018, tepatnya saat Neymar dan Mbappe berlabuh di Parc de Princes. Kombinasi ketiganya menghasilkan 232 gol di semua ajang. Rinciannya, Cavani 70 gol, Neymar 72 gol, dan Mbappe 90 gol. Atau, jika dibuat rata-rata, kombinasi ketiganya menghasilkan 77 gol setiap musim.
Angka tersebut mendekati rata-rata produktivitas trio BBC Madrid, yang mencapai 86 gol per musim. Lima musim bekerja sama, BBC sukses memproduksi 433 gol. Sebagian besar disumbangkan CR7 dengan 249 gol, Benzema (105), dan Bale (79).
Sementara trio MSN Barcelona (Messi, Suarez, Neymar Jr) secara keseluruhan, selama trio ini bermain bersama sejak musim 2014/2015-2016/2017 mencetak 379 gol (126 gol perlaga). Messi mencetak 153 gol, Suarez (121), dan Neymar (105).
Sayangnya, kebersamaan Mbappe, Cavani, dan Neymar berakhir di akhir musim lalu. Cavani memutuskan pergi dan tidak memperpanjang kontraknya di PSG yang berakhir Agustus. Akibatnya, penyerang Uruguay tersebut berstatus tanpa klub saat Les Parisiens lolos ke final Liga Champions pertamanya sepanjang sejarah.
Tapi, seperti sudah menjadi takdir, ketiganya akan bereuni di fase Grup H Liga Champions, dini hari nanti. Bedanya, Cavani datang ke Parc des Princes sebagai lawan PSG bersama klub barunya, Manchester United (MU).Wajar jika kembalinya Cavani ke Paris disambut antusias Mbappe. Dia mengatakan Cavani, pencetak gol terbanyak sepanjang masa PSG (200 gol dari 301 penampilan), sosok terhormat dan sahabat baik. “Dia (Cavani) sekarang berada di tim berbeda. Saya berharap yang terbaik untuknya. Tapi, kami akan menghadapinya dan berusaha mengalahkan MU,” ungkap Mbappe, dilansir manchestereveningnews.co.uk.
Kepercayaan diri Mbappe yang berpeluang mencetak gol ke-20 di Liga Champions jelas menjadi modal penting PSG di tengah krisis pemain yang dialami. Mauro Icardi, Juan Bernat, dan Thilo Kehrer dipastikan absen karena cedera. Sementara Marquinhos, Marco Verratti, Julian Draxler, dan Danilo Pereira diragukan.
Kabar baiknya, Pelatih Thomas Tuchel mengungkapkan kondisi Neymar telah membaik. Bintang asal Brasil tersebut kemungkinan besar akan diturunkan bersama Mbappe dan Angel di Maria di lini depan PSG melawan MU.
“Neymar tidak memiliki masalah apa pun. Kami berbicara bersama, seperti yang saya lakukan dengan Mbappe. Kami melakukan diskusi yang jujur dan saya memutuskan untuk membiarkan dia beristirahat Dia akan berlatih dan bersiap untuk pertandingan melawan MU,” tandas Tuchel.
Motivasi Les Parisens membalas kekalahan agregat 3-3 di babak 16 besar Liga Champions musim 2018/19 sangat besar. Mereka belum terkalahkan dalam lima pertandingan terakhir Ligue 1. Selain itu, PSG bahkan hanya kalah tujuh kali dari 53 pertandingan kandang terakhir Liga Champions.
Aroma dendam yang menyelimuti PSG sejatinya harus diwaspadai MU. Kehadiran Cavani bakal sangat membantu The Red Devils. Setelah menyelesaikan karantina 14 hari, Cavani telah berlatih dengan rekan-rekan setimnya di MU, Minggu (18/10). Pengetahuannya mengenai mantan klubnya plus reputasinya sebagai pencetak gol ulung jelas memberikan MU alternatif lain di lini depan bersama Marcus Rashford, Anthony Martial, dan Mason Greenwood.
Jika diturunkan, Cavani berkesempatan melakoni debut di tiga klub berbeda di Liga Champions setelah Zlatan Ibrahimovic, Javier Seviola, dan Fernando Morientes. Sebelumnya, Cavani pernah memperkuat SSC Napoli dan PSG.
Keberadaan Cavani membuat MU begitu bersemangat menjadi tim tamu pertama yang mengalahkan PSG dua kali di kandangnya. Setelah kemenangan 4-1 atas Newcastle United, Sabtu (17/10), Pelatih Ole Gunnar Solskjaer mengaku senang dengan respons positif pasukannya.
Dia menilai, MU menunjukkan sikap dan semangat besar sehingga kembali ke jalur kemenangan. Solskjaer mengindikasikan siap melakukan beberapa perubahan karena menganggap skuadnya memiliki kemampuan bagus untuk bermain di berbagai kompetisi.
Contohnya, saat melawan Newcastle United, keputusan Solskjaer menurunkan Juan Mata di lini tengah bersama Bruno Fernandes dan mencadangkan Paul Pogba menghadirkan banyak kreativitas dalam serangan MU. Dimensi baru dalam permainan sangat dibutuhkan MU dalam mengarungi padatnya kompetisi.