Debut Ibrahimovic bersama Milan Gagal Mengesankan
NAGALIGA — Zlatan Ibrahimovic gagal mencetak gol dan memberikan kontribusi bagi AC Milan dalam debutnya di musim ini melawan Sampdoria di Liga Italia di Stadion San Siro, Senin (6/1).
Ini merupakan kali kedua Ibrahimovic bermain di Milan. Sebelumnya pemain kelahiran Malmo itu berkostum Milan pada 2010-2012.
Milan lebih mendominasi permainan daripada Sampdoria. (AP Photo/Antonio Calanni)
|
Ibrahimovic tampil sebagai pemain pengganti dalam laga melawan Sampdoria. Striker asal Swedia itu masuk ke lapangan di menit ke-55 menggantikan Krzysztof Piatek.
Meski demikian, tidak banyak yang bisa dilakukan Ibrahimovic dalam pertandingan itu. Perannya sebagai striker tunggal atau target man tidak berjalan dengan baik.
Dua penyerang sayap Milan, Rafael Leao dan Suso gagal memberikan umpan matang kepada Ibrahimovic. Begitu juga dengan Hakan Calhanoglu yang tidak bisa memanjakan eks pemain Manchester United itu dengan umpan-umpan terobosan akurat.
Situs statistik Who Scored mencatat, Ibrahimovic hanya melepaskan satu tembakan, itu pun tidak masuk on target. Akurasi operan striker 38 tahun itu juga hanya 64 persen. Satu-satunya keunggulan Ibrahimovic saat melawan Sampdoria hanya memenangi duel udara sebanyak empat kali.
Pada menit ke-59, Ibrahimovic mendapatkan peluang bagus dan hampir mencetak gol. Akan tetapi, sundulan Ibrahimovic usai menerima umpan silang Suso dari sisi kanan masih bisa ditahan bek Sampdoria Omar Colley.
Satu-satunya peluang emas yang dimiliki Ibrahimovic saat melawan Sampdoria terjadi pada ment ke-63. Menerima umpan tendangan bebas Calhanoglu, Ibrahimovic bisa menyundul bola dengan baik ke gawang lawan, tetapi sundulan Ibra masih jatuh ke dalam pelukan kiper Emil Audero.
Hasil imbang 0-0 melawan Sampdoria membuat Milan gagal meraih kemenangan dalam tiga pertandingan terakhir di Serie A, dua kali imbang dan sekali kalah. Untuk sementara tim asuhan Stefano Pioli itu menempati posisi ke-11 klasemen sementara Liga Italia. Milan memiliki sejumlah kesempatan bagus untuk mencetak gol dan menang. Tetapi penyelesaian akhir dari Piatek, Leao, Suso, hingga Calhanoglu masih kurang apik. Kondisi itu tidak terlepas dari penempatan posisi dan kesigapan kiper Audero.
Dari 11 tembakan tepat sasaran yang dilakukan Rossoneri, delapan di antaranya diselamatkan Emil Audero.