Dari Alkohol hingga Pakaian, Begini Aturan Menonton Piala Dunia 2022 di Qatar
TEMPO.CO, Jakarta – Lebih dari satu juta orang diperkirakan akan pergi ke Qatar untuk menonton Piala Dunia 2022. Qatar telah berusaha untuk menggambarkan dirinya sebagai orang yang ramah terhadap orang asing, tetapi nilai-nilai tradisional Muslim tetap kuat secara turun-temurun.
Qatar mengatakan akan melonggarkan arus masuk turis yang belum pernah terjadi sebelumnya. Para penonton yang menghadiri Piala Dunia harus memperhatikan hukum dan kebiasaan budaya Qatar, termasuk kebijakan alkohol, narkoba, seksualitas, dan aturan berpakaian.
Dilansir dari APNews, berikut ini beberapa aturan menonton Piala Dunia 2022 Qatar:
1. Alkohol
Alkohol hanya disajikan di restoran dan bar hotel yang memiliki lisensi di Qatar, sehingga ilegal untuk mengkonsumsinya di tempat lain. Penduduk non-Muslim diizinkan minum di rumah jika memiliki lisensi. Usia minum legal adalah 21 tahun dan penjaga di bar akan meminta ID foto atau paspor saat masuk.
Mabuk di depan umum di Qatar dapat dihukum dengan denda besar dan penjara. Tetapi, selama turnamen, polisi akan melakukan penangkapan jika seseorang terlibat perkelahian dalam keadaan mabuk atau merusak properti publik.
2. Narkoba
Qatar melarang ganja dan bahkan obat-obatan yang dijual bebas seperti narkotika, obat penenang, dan amfetamin. Sehingga penonton Piala Dunia 2022 harus mengetahui undang-undang ini ketika tiba di Bandara Internasional Hamad. Pihak berwenang akan memindai tas dan penumpang dengan teknologi keamanan baru.
3. Seks
Qatar menganggap hidup bersama antara wanita dan pria yang belum menikah sebagai kejahatan. Namun, pihak berwenang mengatakan pasangan yang belum menikah dapat berbagi kamar hotel selama Piala Dunia tanpa masalah. Tetapi pengunjung harus menghindari menunjukkan keintiman di depan umum. Hukum Qatar menyerukan hukuman penjara satu sampai tiga tahun untuk orang dewasa yang dihukum karena hubungan seks gay atau lesbian konsensual.
4. Aturan Berbusana
Pengunjung diminta menunjukkan rasa hormat terhadap budaya lokal dengan menghindari pakaian yang terlalu terbuka di depan umum. Mereka yang mengenakan celana pendek dan atasan tanpa lengan dapat dijauhkan dari gedung-gedung pemerintah dan mal, kecuali di hotel, di mana bikini biasa dilakukan di kolam renang hotel.
5. Menyebabkan Pelanggaran
Mengacungkan jari tengah atau mengumpat, terutama saat berurusan dengan polisi atau pihak berwenang lainnya, dapat berujung pada penangkapan. Memfilmkan dan memotret orang tanpa persetujuan mereka serta mengambil gambar situs militer atau agama yang sensitif dapat mengakibatkan tuntutan hukum.
Penting juga untuk berhati-hati saat mendiskusikan agama dan politik dengan penduduk setempat. Menghina keluarga kerajaan bisa membuat dipenjara. Jadi sebaiknya hindari komentar di media sosial tentang Qatar.
