Cinta Kampung Halaman, Pjanic Tolak Tawaran Prancis
BARCELONA – Gelandang anyar Barcelona, Miralem Pjanic mengaku sempat ditawari untuk membela Prancis di kancah Internasional. Tapi, itu ditolak karena bakal melukai hatinya jika sampai menghianati Bosnia-Herzegovina.
Mantan pemain Juventus itu lahir di Tuzla pada 2 April 1990, yang saat itu kemudian menjadi kawasan Yugoslavia. Tidak lama setelah Perang Bosnia, dia beserta keluarganya pindah atau mengungsi ke Luksemburg.
Pjanic lalu bergabung dengan akademi Mets 2004 dan sempat membela Timnas Luksemburg U-17 serta U-17. Setelah dipromosikan ke tim senior Mets pada 2008, pemain berusia 30 tahun itu pindah ke Olympique Lyon di tahun yang sama. Barulah setelah itu dia merantau ke Italia pada 2011.
Ketika masih meramaikan Ligue 1, Pjanic sempat mendapat telepon dari pelatih Raymond Domenech mengenai peluang untuk membela Prancis. Tapi, tawaran itu ditolaknya karena tidak mau menghianati kampung halamannya.
“Iya, saya bisa saja bermain untuk Prancis ketika saya tiba di Lyon. Tapi, beberapa hari sebelumnya saya sempat menyatakan kalau impian saya adalah Bosnia. Domenech menghubungi saya. Tapi, saya sudah membulatkan tekad (untuk membela Bosnia-Herzegovina),” ucapnya.
“Tentunya saya mengucapkan terima kasih kepadanya. Tapi, saya lebih memilih bersikap realistis. Bagi saya, saat itu Prancis sangat sulit (untuk masuk tim inti). Lagi pula, itu akan melukai perasaan dan hati saya,” lanjutnya.
Keputusan Pjanic bisa dibilang tepat. Tidak lama setelah menolak tawaran untuk menjadi warga Prancis, dia dipanggil untuk membela Bosnia-Herzegovina pada 2008. Sejak saat itu dia telah tampil sebanyak 95 kali dan mengemas 15 gol.
Sekarang, Pjanic sudah bergabung lagi bersama skuad Bosnia-Herzegovina untuk melakukan uji coba melawan Iran, yang kemudian dilanjutkan Liga Bangsa-Bangsa Eropa (UEFA Nations League) kontra Belanda dan Italia.