Bomber Juventus Desak FIGC Berantas Rasisme di Serie A, jika Tidak…
TURIN – Penyerang Juventus, Paulo Dybala telah memperingatkan kepada Federcalcio – sebutan Federasi Sepak Bola Italia (FIGC) tentang bahaya rasisme. Dia meyakini para pemain Serie A akan mengambil tindakan tegas jika wabah itu masih terjadi di dalam stadion.
Anggota Timnas Argentina itu mengaku masih ingat dengan perlakuan buruk yang dialami mantan rekan setimnya, Moise Kean. Pemain yang kini menjadi anggota lini depan Everton itu pernah menjadi sasaran rasis saat laga tandang kontra Cagliari di Serie A.
“Itu tidak mudah baginya (Moise Kean). Saya telah melihat berbagai situasi rasis yang dialami sejumlah pemain Juventus di stadion lain. Banyak stadion di Italia yang masih terjadi semacam rasis kepada beberapa pemain,” ujar Dybala.
Dybala juga ikut menyebut insiden serupa yang melibatkan Miralem Pjanic yang merupakan warga Bosnia & Herzegovina, serta penyerang Brescia, Mario Balotelli. Dia mengaku geram karena masih saja terjadi diskriminasi dalam sepak bola yang tentunya tidak sejalan dengan semangat sportivitas.
“Itu juga terjadi kepada Mario Balotelli, dan kepada (Miralem) Pjanic saat pertandingan melawan Brescia. Karena itu, saya berpikir hukuman di Italia harus lebih berat,” lanjut pemain berusia 26 tahun itu, dilansir skysport.
Itu sebabnya Dybala mendesak kepada FIGC segera bertindak untuk memberantas rasisme di Italia. Jika tidak, maka akan ada aksi tegas dari para pemain. Terlebih saat ini dunia sedang bersatu melawan rasisme dan diskrimianasi terkait terbunuhnya George Floyd oleh polisi berkulit putih di AS.
“Jika tidak ada tindakan (dari FIGC), maka kami, para pemain yang mengambil tindakan dengan cara sendiri agar rasisme tidak terus terjadi. Sebab, kita membicarakan salah satu kompetisi (Serie A) terbesar di dunia,” tegasnya.