Berawal dari Zebra Cross, Mimpi Ronaldo Jadi Pesepak Bola Hebat Terwujud
LISBON – Setiap orang berhak bermimpi dan tidak ada batasan bagi siapapun untuk bermimpi. Inilah yang dilakukan Cristiano Ronaldo sebelum dirinya terkenal sebagai pesepak bola hebat di dunia.
Ronaldo bisa dikatakan sangat beruntung memiliki orang tua yang peduli dengan masa depannya. Sejak usianya sangat muda (kecil), ayah dan ibunya sudah mengajari banyak hal.
Salah satunya Ronaldo diajari bagaimana menyeberang jalan dengan baik untuk menghindari kecelakaan. Lihat dulu ke satu sisi, lalu ke sisi lain dan perhatikan lampu lalu lintas.
Pertama, anak-anak kecil akan bergandengan tangan, kemudian mereka akan melakukannya sendiri dan akhirnya, mereka dapat mengaplikasikannya sendiri saat mereka berjalan di zebra cross. Inilah yang dilakukan Dolores Aveiro, ibu
Ronaldo , yang melihat bagaimana putranya menggunakan bagian jalan raya umum ini untuk meningkatkan fisiknya ketika dia masih remaja.
Cerita masa kecil Ronaldo ini diungkapkan, pelatih timnas Portugal, Fernando Santos, saat diwawancarai TV1 seperti dikutip dari AS Sport, Rabu (2/6/2021). “Cristiano diwakili oleh ambisi, keinginan, tekad, kerendahan hati, pekerjaan dan realisasi mimpi. Dia (Ronaldo) mendefinisikannya dengan sangat baik,” ungkapnya tentang kapten Portugal.
Mengapa Ronaldo bisa hebat? Santos mengatakan bahwa ia punya keinginan besar untuk merealisasikan mimpinya tersebut. Tidak mungkin, orang yang duduk santai bisa mewujudkan mimpinya.
“Dia menunjukkan sepanjang hidupnya bahwa mimpi itu bisa menjadi kenyataan. Bahwa anak laki-laki seperti dia Di Funchal dia bisa menjadi pesepak bola hebat. Tentu saja, duduk-duduk menunggu mimpi menjadi kenyataan tidak akan berhasil. Mimpi menjadi kenyataan ketika pada 14 atau 15 Anda menyeberang jalan dengan beban kaki saat lampu lalu lintas kuning untuk lewat lebih cepat dari mobil dan mendapatkan massa otot. Saya pikir itu mewakili Cristiano Ronaldo dengan baik,” pungkas Ronaldo.
Sekadar informasi, Portugal saat ini tengah memersiapkan mental serta fisik mereka sebelum tampil di Piala Eropa 2020 pada tengah bulan ini. Pasalnya, mereka tergabung di grup maut bersama favorit juara, yakni Prancis dan Jerman.