Beda Liga Inggris, Liga Italia, dan Liga Spanyol Soal Potong Gaji
Jakarta – Pandemi virus corona atau Covid-19 berimbas pada penghasilan 550 orang pegawai di klub Liga Inggris, Tottenham Hotspur. Seperti dikabarkan Daily Mail, mulai bulan ini, mereka, yang bekerja di luar urusan sepak bola, harus rela gajinya dipotong sebanyak 20 persen.
Langkah Spurs yang dilakukan Selasa lalu itu mengikuti yang dilakukan sebelumnya oleh klub Liga Primer lainnya, Newcastle United. Gara-gara sepi pemasukan, klub yang bermarkas di St James Park itu memotong gaji karyawannya.
Uniknya, keputusan ini tak berlaku bagi para pemain sepak bola, para pemain inti, dan juga pemain tim junior. Gaji mereka tetap utuh.
PemainTottenham Hotspur Steven Bergwijn, melakukan selebrasi bersama rekannya Serge Aurier dan Lucas Moura setelah mencetak gol ke gawang Manchetser City dalam pertandingan Liga Inggris di Stadion Tottenham Hotspur, London, 2 Februari 2020. Hotspur kalahkan Manchester City 2-0. REUTERS/David Klein
Soal pemotongan gaji untuk para pemain baru akan dibicarakan dalam pertemuan yang dilakukan pada pekan ini. Mereka yang berembuk adalah pengelola Liga Primer dengan Liga Sepak Bola–yang menangani divisi lebih rendah.
Kelompok lainnya yang diajak bicara adalah Asosiasi Pesepak Bola Profesional dan Asosiasi Manajer. Intinya, mereka akan mencari kesepakatan besaran pemotongan atau penundaan gaji para pemain.
“Kami berharap diskusi ini akan menghasilkan keputusan yang baik untuk para pemain dan pelatih dalam menjalankan pekerjaannya,” kata Daniel Levy, CEO Tottenham Hotspur.
Meski begitu, pertemuan ini diprediksi akan sulit mencapai titik temu yang bisa disepakati. Masing-masing klub akan sulit mengaplikasikan skema yang menjadi kesepakatan itu.
Berbeda dengan klub-klub divisi di bawahnya, yang sekarang telah megap-megap akibat penundaan kompetisi, keuangan klub-klub Liga Primer relatif masih baik. Itu sebabnya, sampai saat ini mereka belum membicarakan soal wacana pemotongan atau penundaan gaji itu.
Satu yang ditakutkan oleh para pengelola klub, andai gaji para pemain dipotong atau ditunda, bisa terjadi pemutusan kontrak sepihak. Posisi para pemain kuat karena pemotongan gaji tidak ada dalam klausul perjanjian mereka.
Hal lainnya–seperti mengurangi gaji untuk sementara waktu–juga tidak menjadi pertimbangan. Ketakutannya sama, mereka takut para pemain mengajukan tuntutan dengan alasan gaji tak terbayar. Kondisi ini diyakini bisa membuat mereka pergi dengan status bebas transfer.
Para pemain sendiri sebenarnya terbuka terhadap opsi apa pun dalam menghadapi krisis keuangan akibat pandemi Covid-19 ini. Namun, kabarnya, mereka sendiri tengah menunggu petunjuk yang akan dikeluarkan oleh Asosiasi Pemain Profesional (PFA).
Situasi berbeda terjadi di Liga Italia atau Seri A dan juga La Liga di Spanyol. Para pemain di sana, termasuk di klub Barcelona, menyatakan kerelaannya bila gaji mereka dipotong oleh klub.
Penyerang Barcelona Lionel Messi, mengontrol bola saat melakukan latihan bersama rekannya Martin Braithwaite mejelang laga El Clasico di Ciutat Esportiva Joan Gamper, Barcelona, 29 Februari 2020. Laga El Clasico antata Real Madrid vs Barcelona akan berlangsung di Stadion Santiago Bernabeu, pada Senin 2 Maret 2020. REUTERS/Albert Gea
Di negeri itu, sesuai dengan aturan yang diterapkan, dalam kondisi darurat semacam yang terjadi sekarang, klub diperbolehkan memotong gaji hingga 80 persen.
Selasa lalu, Barcelona menyatakan bahwa pemotongan gaji ini, selain akan menyelamatkan keuangan klub, akan dipakai untuk membayar gaji pegawai di luar sepak bola. Mereka memang terpukul oleh kondisi ekonomi akibat pandemi Covid-19 ini.
Langkah ini diikuti klub Liga Spanyol, Espanyol dan Atletico Madrid. Mereka menyatakan akan memotong gaji para pemainnya untuk sementara.
Espanyol memberlakukan pemotongan gaji ini untuk anggota staf tim, termasuk di dalamnya adalah tim utama dan tim junior. Klub-klub lainnya pun diharapkan bisa melakukan hal serupa.
Langkah lebih cepat dilakukan klub Juventus. Sabtu lalu, para pemain dan klub telah sepakat ihwal pengurangan gaji. Selama empat bulan, gaji mereka akan berkurang. Total pemotongan gaji ini bisa menyelamatkan keuangan klub hingga 81 juta pound sterling.
Cristiano Ronaldo dikabarkan setuju dengan pemotongan yang mencapai 3,8 juta euro dari gaji total tahunannya. Menurut media Italia, langkah itu merupakan sumbangsih pemain asal Portugal itu untuk meringankan keuangan klub akibat penghentian sementara Seri A.
Pemain Juventus Cristiano Ronaldo memungut bola usai menjebol gawang AC Milan dalam laga semi final Coppa Italia di San Siro, Milan, 13 Februari 2020. AC Milan dan Juventus bermain imbang 1-1 dalam laga pertama semi final Coppa Italia. REUTERS/Alberto Lingria
Klub asal Turin tersebut merasakan langsung dampak pandemi ini. Tiga pemain mereka–Paulo Dybala, Daniele Rugani, dan Blaise Matuidi–telah dinyatakan positif Covid-19.
Pemain senior Giorgio Chiellini disebut media Italia menjadi orang yang memimpin negosiasi itu. Para pemain pun menerima dengan tangan terbuka. Perjanjian antara Sarri dan para pemain akan diselesaikan dalam beberapa minggu mendatang.
Tentu saja tak hanya soal pemotongan gaji yang menjadi perhatian. Pihak klub juga menyatakan akan mengambil langkah saat kompetisi bergulir lagi.
“Jika kompetisi dimulai lagi, kami akan melakukan negosiasi dengan para pemain. Tentu dengan iktikad baik, termasuk soal kompensasi yang diberikan,” demikian pernyataan klub.