Barcelona Harusnya Bisa Cetak Delapan Gol ke Gawang Juventus, Cetus Capello
BARCELONA – Fabio Capello mengaku terkejut Barcelona hanya menang 2-0 atas Juventus saat bentrok di Liga Champions. Menurut pelatih asal Italia itu, El Azulgrana harusnya bisa mengemas delapan gol karena begitu mendominasi.
Barcelona hanya bisa mencetak gol melalui Ousmane Dembele dan penalti Lionel Messi saat injury time pada partai kedua penyisihan Grup G, Kamis (29/10/2020) di Allianz Stadium. Padahal, Juventus tanpa Cristiano Ronaldo dan kehilangan Merih Demiral karena kartu merah pada menit ke-85.
Lebih lanjut, jawara Serie A itu gagal mencatatkan tembakan tepat sasaran, serta tiga gol Alvaro Morata dianulir. Sementara Barcelona, walau menguasai jalannya pertandingan, hanya empat kali menguji kiper Wojciech Szczesny.
Karena itu, Capello menilai Juventus beruntung terhindar dari kekalahan yang lebih parah. Don Fabio juga menilai tim yang pernah diasuhanya itu terlalu berlebihan ketika menguasai bola, tapi tidak bisa dimaksimalkan.
“Juventus sangat menderita saat menghadapi Barcelona. Saya terkejut dengan perbedaan antara tim yang sedang dibangun dan teratas di Italia (Juventus), dengan tim yang juga kalah dalam El Clasico (Barcelona),” kata Capello kepada Sky Sport Italia.
“Saya terkejut dengan perbedaan intensitas dan permainan. Barcelona benar-benar membuat saya terkesan. Mereka seharusnya bisa mencetak delapan gol, bukan dua. Saya melihat tim yang agresif dan sangat dinamis. Messi juga banyak berkontribusi,” sambungnya.
Capello juga menilai Juventus gagal memanfaatkan Federico Chiesa sepenuhnya di sisi kiri. Pelatih Andrea Pirlo malah mencari cara untuk bermain melalui Paulo Dybala di tengah. Taktik yang sepertinya dapat dibaca Barcelona.
Pada laga yang berlangsung di Allianz Stadium itu, Chiesa mencatat 38 sentuhan bola dan 14 operan tepat sasaran. Sedangkan Dybala yang juga bermain selama 90 menit, melakukan 55 sentuhan dan menyelesaikan 37 operan sukses.
“Chiesa sering kali bebas di lini tengah. Tapi, semua serangan selalu terkonsentrasi kepada Dybala dan area dimana dia berada di lapangan. Karena itu sulit bermain terbuka karena Barcelona punya peluang untuk merebut bola dengan cepat,” tutup Capello.