Awas, Jangan Terjebak Kesengsaraan Barcelona, United!
MANCHESTER – Barcelona dilaporkan akan menjual sejumlah pemain musim panas ini untuk menyeimbangkan neraca keuangannya. Raksasa Spanyol ini termasuk salah satu tim elite Eropa yang terdampak serius akibat wabah virus corona, dan melihat Manchester United menjadi tujuan ideal untuk melepas satu atau dua pemain bintangnya.
Blaugrana diperkirakan mengeluarkan uang 350 juta pounds (Rp7,1 triliun) per tahun atau sekitar 6,5 juta pounds (Rp132 miliar) per pekan untuk membayar upah pemain. Jadi, tidak mengherankan jika mereka melakukan pemotongan gaji yang cukup besar saat aliran pendapatan mereka tiba-tiba kering.
Pemotongan gaji 70% yang diterima skuat selama krisis akibat wabah Covid-19, memperlihatkan betapa rapuhnya keuangan dari salah satu klub terbesar di dunia.
Barcelona memang tidak berhenti membeli pemain elite yang menghabiskan lebih dari 100 juta pounds (Rp2 triliun) per pemain tiga kali sejak musim panas 2017, meskipun investasi belum menghasilkan dividen (keuntungan) di lapangan.
Barcelona belum mencapai final Liga Champions sejak 2015 dan dari pemain-pemain besar yang direkrut, Ousmane Dembele selalu cedera, Philippe Coutinho dipinjamkan ke Bayern Muenchen dan masa depan Antonie Griezmann juga diragukan, setelah kurang dari setahun setelah kedatangannya belum memberi dampak yang harapkan.
Dengan tidak adanya pemasukan dari pertandingan di Camp Nou, kini Barcelona terpaksa memotong gaji skuat dan kemungkinan akan menjual sejumah pemainnya. Mereka telah melihat ke satu arah, ke Old Trafford dan ke Ed Woodward.
Menurut catatan Senior Football Writer di Manchester Evening News, Tyrone Marshall, strategi transfer United telah berubah menjadi lebih baik di bawah Ole Gunnar Solskjaer.
Kini ada pendekatan jangka panjang, akademi, dan di dalam dua jendela transfer terakhir, pelatih asal Norwegia itu sudah mulai membentuk kembali United. Namun, akan selalu ada godaan untuk menargetkan pemain besar ketika mereka datang ke pasar.
Coutinho dan Griezmann keduanya telah dikaitkan dengan United selama 12 bulan terakhir. Namun, United disarankan untuk mengabaikan keduanya. Coutinho telah membuktikan kepada Bayern bahwa dia tetap menjadi pemain sepak bola yang hebat dan kreatif ketika dalam kondisi terbaiknya, tetapi dia membutuhkan sistem yang dibangun di sekitarnya dan ia tidak akan mendapatkannya di Old Trafford.
Menurut Marshall, sulit untuk melihat bagaimana Coutinho cocok di lini tengah dengan Bruno Fernandes dan mustahil untuk melihatnya jika Paul Pogba tetap di United untuk musim 2020/2021.
Tahun kelima Griezmann di Atletico Madrid adalah yang terburuk dalam hal di depan gawang, meski 14 dalam 37 pertandingan musim ini bersama Barcelona tidak buruk. Tapi, itu mungkin bukan yang diharapkan Barcelona ketika mereka menggelontorkan begitu banyak uang untuk mengontraknya musim panas terakhir. Masalah terbesarnya adalah dia bukan Neymar, dan Messi serta Luis Suarez dikabarkan sangat ingin pemain Brasil itu kembali.
Griezmann baru saja berusia 29 dan jika Barcelona ragu mereka mungkin sudah kehabisan waktu untuk menguangkannya. United memiliki minat sebelumnya, tetapi dia tidak terlihat cocok untuk lini depan tim Solskjaer saat ini.
Tidak diragukan lagi Griezmann dan Coutinho akan terus dikaitkan dengan kepindahan ke Old Trafford. Ketika pemain kelas dunia menjadi subjek spekulasi transfer, jarang United tidak disebut sebagai tujuan potensial.
Tetapi, Solskjaer telah membawa perubahan dalam strategi transfer, menjauh dari penandatanganan nama bintang dan kemudian mencoba menemukan peran untuk mereka, untuk membangun tim dan kemudian mencari karakteristik khusus untuk mengisi peran tersebut.
Itu sebabnya United harus menahan godaan untuk mengambil keuntungan dari kesengsaraan keuangan Barcelona musim panas ini.