Anomali Real-Inter di Liga Champion
MADRID – Real Madrid dan Inter Milan menjadi anomali di Grup B Liga Champions. Diprediksi melaju mulus ke fase knockout, Los Blancos dan I Nerazzurri justru harus berjuang kembali ke jalur kemenangan saat kedua tim bentrok di Estadio de Stefano, dini hari nanti.
Madrid di luar dugaan menghuni dasar klasemen sementara Grup B dengan satu poin lantaran kalah 2-3 dari Shakhtar Donetsk, Rabu (21/10) dan ditahan 2-2 oleh Borussia Monchegladbach, Rabu (28/10/2020)
Bila digabung dengan musim lalu, total Los Blancos belum mencicipi kemenangan di empat pertandingan terakhir Liga Champions. Namun, kondisi psikologis Madrid perlahan mulai membaik. Itu dibuktikan dengan catatan tidak terkalahkan dalam tiga pertandingan terakhir di semua kompetisi, termasuk saat menang 3-1 atas Barcelona, Sabtu (24/10) dan melumat Huesca 4-1 di Primera Liga, Sabtu (31/11).
Dengan demikian, Madrid tentu harus berupaya keras mengalahkan Inter sekaligus meraih kemenangan pertama di Liga Champions musim ini demi menjaga reputasi mereka sebagai klub tersukses di Benua Biru dengan 13 gelar.
Secara terbuka, pelatih Zinedine Zidane mengungkapkan kegembiraan karena Madrid telah keluar dari situasi sulit. Dia berharap pasukannya mampu mempertahankan konsistensi performa karena musim ini masih sangat panjang.
“Kami tidak memainkan pertandingan terbaik kami, namun setelah dua laga minggu lalu, di mana kami telah mengeluarkan energi yang besar, kami harus merasa gembira. Kami tahu bahwa kami dapat melakukannya dengan lebih baik lagi dan itu yang akan kami coba lakukan pada hari-hari mendatang,” terang Zidane dilansir realmadrid.com.
Meningkatnya grafik permainan Madrid turut disyukuri Fede Valverde. Dia mengatakan, timnya telah bekerja dengan baik, berkembang pesat, dan lebih fokus. Valverde mengindikasikan Madrid tidak berpuas diri dan bersiap meraih poin demi poin, baik di Primera Liga maupun saat melawan Inter Liga Champions.
“Setiap kali menang, Anda selalu mulai merasa lebih positif. Kami dapat menikmati hari ini, tetapi kami sudah memikirkan pertandingan kami berikutnya. Ketika bermain untuk klub ini, Anda selalu harus menang. Terkadang hal-hal tidak bekerja sesuai keinginan, tetapi di situlah kekuatan tim datang untuk melanjutkan pelatihan dan peningkatan. Kemenangan ini sangat membantu kami,” ungkap Valverde.Menjamu Inter, Zidane tidak terlalu risau meski belum diperkuat Nacho Monreal, Martin Odegaard, Dani Carvajal, dan Lucas Vazquez yang cedera. Madrid tetap memiliki komposisi tim terbaik.
Top skor sementara tim, Karim Benzema (empat gol) akan diandalkan di lini depan bersama Marco Asensio dan Eden Hazard yang tengah on fire usai mencetak gol pertamanya sejak 5 Oktober 2019 atau 392 hari ke gawang Huesca. Di lini tengah, Fede Valverde berkoordinasi dengan Casemiro dan Toni Kroos. Sementara jantung pertahanan akan diisi duet kapten Sergio Ramos dan Raphael Varane.
Jika Madrid sedang menanjak, Inter Milan malah limbung. Hasil 2-2 kontra AC Parma di Seri A, Minggu (1/11) melanjutkan tren negatif I Nerazzurri yang belum menang di dua pertandingan terakhir semua kompetisi. Total, dari enam pertandingan terakhir, Samir Handanovic dkk baru mengemas satu kemenangan.
Hal itu berbanding lurus dengan perjalanan Inter di Grup B di mana mereka berada di posisi ketiga (dua poin) setelah ditahan 2-2 oleh Borussia Monchegladbach, Kamis (22/10) dan 0-0 oleh Shakhtar Donetsk, Rabu (28/10).
Absennya Romelu Lukaku yang mengalami cedera otot diyakini menjadi penyebab menurunnya agresivitas Inter. Pasalnya, penyerang Belgia tersebut merupakan andalan utama I Nerazzurri. Sejauh ini Lukaku telah mencetak 10 gol dari 10 pertandingan terakhir di semua kompetisi.
Melawan Madrid, kondisi Lukaku juga masih meragukan sehingga lini depan Inter bertumpu pada Lautaro Martinez dan Alexis Sanchez. Kedua penyerang tersebut diharapkan kembali tajam.
Itu merupakan fokus utama yang harus dibenahi pelatih Antonio Conte. Dia menilai jika mampu memaksimalkan peluang dan mencetak banyak gol, maka peluang Inter memenangkan pertandingan akan sangat besar, termasuk melawan Madrid. Conte tidak ingin pasukannya melakukan kesalahan seperti saat ditahan Parma, di mana I Nerazzurri menciptakan banyak peluang namun hanya dua gol yang mampu dilesakkan.
Harapan Inter untuk tampil lebih baik didukung kembali fitnya Arturo Vidal, Marcelo Brozovic, Ashley Young, dan Danilo D’Ambrosio. Memiliki pemain-pemain utama di dalam tim menjadi modal Inter untuk memperjuangkan tiket ke fase knockout Liga Champions. Mereka bertekad menyudahi kegagalan lolos dari fase grup di dua musim terakhir.
“Kami menciptakan peluang, tapi masalahnya adalah finishing. Ini bukan hanya tentang penyerang, tetapi juga bek sayap, gelandang, bek. Ketika menyerang kami melibatkan banyak pemain, tetapi untuk ke sekian kalinya, kami tidak tepat atau tidak cukup bagus ketika kami mencapai posisi mencetak gol. Ini mengecewakan dan kami harus lebih baik lagi,” tegas Conte.