Alasan Mengapa Manchester City Kurang Cocok untuk Harry Kane
LONDON – Niat Harry Kane bergabung dengan Manchester City sepertinya harus dipikir matang. Sebab, ada faktor yang membuat Kane mungkin tidak akan kerasan merumput di Etihad Stadium meski di atas kertas, bergabung dengan Man City adalah yang paling masuk akal.
Bukan rahasia lagi bahwa Kane ingin keluar dari Tottenham Hotspur pada bursa musim panas ini. Untuk pemain sekalibernya, striker kelahiran Walthamstow, London, 28 Juli 1993, itu telah terlalu banyak menjalani musim tanpa trofi.
Kampanye musim 2020/2021 ini pun Kane harus gigit jari. Bahkan Spurs terancam tidak akan tampil di kompetisi Eropa musim 2021/2021. Saat ini Spurs tercecer di peringkat 7 klasemen Liga Primer 2020/2021 yang menyisakan satu laga.
Banyak yang menyarankan Kane pergi dari Spurs jika ingin mengangkat trofi. Rumor transfer musim panas menyebut Manchester City, Manchester United, dan Chelsea merupakan klub yang disebut-sebut ingin memboyongnya.
Menurut analisa marca.com, di atas kertas, bergabung dengan Man City adalah yang paling masuk akal untuk Kane. Pelatih Man City Pep Guardiola menjamin trofi dan peluang dirinya untuk berkembang lebih jauh.
Man United masih harus membuktikan mereka bisa meraih trofi. Selain itu, Edinson Cavani masih diberi kesempatan membuktikan kapabilitasnya di Old Trafford. Adapun Chelsea, sesama klub London, akan ada kesulitan tertentu jika Kane bergabung dengan mereka langsung dari Spurs.
Namun, pindah ke Man City tidak akan menyelesaikan semua masalah Kane. Mengingat betapa bagusnya sistem tanpa striker Guardiola musim ini. Guardiola mungkin melihat skuatnya lebih baik tanpa pemain No.9 murni.
Sepanjang kariernya di Tottenham, Kane telah terbiasa bermain pekan demi pekan. Dia mungkin tidak senang hanya jadi penghangat bangku cadangan pada pertandingan lain sebagai bagian dari kebijakan rotasi Guardiola.
Itu sangat layak dipertimbangkan ketika Kane mengarahkan perhatiannya pada rekor mencetak gol Liga Primer milik Alan Shearer dengan 260 gol. Saat ini Kane sudah mengoleksi 165 gol.
Itu juga menimbulkan pertanyaan apakah Man City benar-benar membutuhkan Kane. Mereka telah memenangkan Liga Primer dan mencapai final Liga Champions tanpa striker, juga mencetak banyak gol di sepanjang langkah mereka.
Jika Spurs meminta bayaran tinggi untuk sang penyerang tersebut, atau di kisaran 120 juta poundsterling (Rp2,4 triliun) seperti dilansir Sky Sports, itu mungkin saja membuat Man City berpikir dua kali merekrutnya.
Terlepas dari kekuatan finansial mereka, menghabiskan uang sebanyak itu untuk pemain yang tidak terlalu dibutuhkan adalah hal lain.
Terlebih, Man City bukanlah tim yang bisa menghabiskan banyak uang. Senilai 68 juta euro yang mereka habiskan untuk Ruben Dias musim panas lalu adalah rekor transfer mereka. Penandatanganan Kane akan menelan biaya sekitar dua kali lipat, yang merupakan lompatan besar.