Alasan Arsenal Terlihat Berantakan
LONDON – Bulan madu Arsenal bersama Mikel Arteta tampaknya telah berakhir. Sempat mendapatkan puja-puji berkat keberhasilannya mempersembahkan Piala FA dan Community Shield, pelatih Spanyol tersebut kini dihujani kritik lantaran kinerja mengecewakan The Gunners di Liga Primer.
Kekalahan 1-2 dari Wolverhampton Wanderers, Senin (30/11) membuat Arsenal tercecer di peringkat 14 klasemen sementara Liga Primer (13 poin). Itu merupakan ketiga kalinya secara beruntun mereka gagal menang di Liga Primer setelah kalah 0-3 dari Aston Villa (9/11) dan ditahan tanpa gol Leeds United (22/11).
Paling disorot dari Arsenaladalah merosotnya produktivitas gol mereka. Tercatat, Pierre-Emerick Aubameyang dkk baru mencetak 10 gol dari 10 pertandingan Liga Primer sejauh ini. Terasa ironis, mengingat tiga tim yang berada di bawah Arsenal di tabel klasemen mencetak lebih banyak gol, Crystal Palace (12 gol), Brighton & Hove Albion (14 gol), dan Fulham (11 gol).
Dengan kualitas penyerang seperti Emerick Aubameyang, Alexandre Lacazette, dan Nicolas Pepe dalam penyerangan, Arsenal seharusnya tidak perlu mengalami hal itu. Lebih memalukan The Gunners hanya melakukan rata-rata hanya 9,5 tembakan per pertandingan di Liga Primer musim ini. Arsenal sejajar dengan Sheffied United. Hanya Crystal Palace (9,4), Burnley (9,2), dan Newcastle (8,5) rata-rata tembakan lebih sedikit per pertandingan.
Ditambah, rata-rata tembakan Arsenal per pertandingan lebih sedikit daripada setiap klub peringkat terbawah di masing-masing lima kompetisi besar Eropa. Di Italia, Crotone yang saat ini duduk di posisi terbawah Seri A mampu melakukan 10 tembakan per pertandingan.
Juru kunci Primera Liga, Huesca berhasil mencetak 10,2 tembakan per pertandingan. Cerita yang sama di Bundesliga dan Ligue 1 dengan Schalke (10,6) dan Dijon (10,1) keduanya terbawah di kompetisi masing-masing, tetapi mendapatkan lebih banyak tembakan daripada Arsenal. Secara keseluruhan, The Gunners duduk di urutan ke-84 dari 98 tim di lima kompetisi Besar Eropa dalam hal tembakan.
Menurunnya kinerja lini depan Arsenal diakui Arteta. Dia mengatakan, timnya harus menciptakan peluang lebih banyak. Jika itu dilakukan, maka gol demi gol akan datang dengan sendirinya. Mengenai tekanan yang besar terhadap dirinya, Arteta mengaku tidak terpengaruh dan fokus pada tugasnya.
“Ketika kami bisa berlatih, itu artinya kami punya waktu, karena kami bermain setiap tiga hari dan itu membuatnya sangat sulit melakukannya. Saya harus menemukan solusi ini, untuk menempatkan para pemain di posisi yang tepat dan melakukannya dengan lebih baik,” ungkap Arteta dilansir arsenal.com.Kurangnya kreativitas diyakini menjadi penyebab utama keringnya produktivitas Arsenal. Salah satu kesalahan terbesar Arteta adalah keputusannya menepikan Mesut Oezil yang dicoret dari skuad untuk Liga Primer dan Liga Europa. Padahal, gelandang Jerman tersebut memiliki kemampuan untuk melayani barisan depan Arsenal lewat umpan-umpan akuratnya.
Arteta dikabarkan mempertimbangkan berbelanja pada bursa transfer Januari mendatang. Nama-nama seperti Houssem Aouar (Olympique Lyon), Philippe Coutinho (Liverpool), dan Jorginho (Chelsea) masuk dalam radar.
Sembari menunggu bursa transfer dibuka, Arteta jelas harus mengoptimalkan skuad yang ada. Mantan asisten Pep Guardiola di Manchester City (Man City) tersebut bertekad membawa timnya bangkit. Menjamu Rapid Vienna pada pertandingan Grup B Liga Europa di Emirates Stadium, dini hari nanti bisa dijadikan momentum mengembalikan ketajaman lini depannya.
Arsenal sudah dipastikan lolos ke babak 32 besar. Saat ini, mereka memuncaki klasemen sementara Grup B dengan 12 poin. Namun, Arteta harus pintar mengelola skuad mengingat hari Minggu (6/12), Arsenal akan menghadapi Tottenham di Liga Primer.
Lacazette, Reiss Nelson, Pepe, Joe Willock, dan Emile Smith Rowe diandalkan di lini depan. Sementara di belakang, posisi Bernd Leno di pos penjaga gawang akan diisi Runar Alex Runarsson. Komitmen membawa Arsenal bangkit turut dilontarkan Willock. Gelandang berusia 21 tahun tersebut mengakui timnya tidak tampil bagus di Liga Primer akhir-akhir ini. Namun, Willock yakin The Gunners akan segera bangkit.
“Kami tidak bermain cukup baik sebagai tim saat ini dan kami harus tetap bersatu dan bangkit kembali dengan sangat cepat. Saya tidak berpikir itu cukup dan permainan kami tidak mengalir. Kami perlu menyelesaikan ini