Waspada, Kebakaran Hutan Indonesia Timur Meningkat
JAKARTA – Kebakaran hutan yang melanda Australia dan Hutan Amazon Brasil harus menjadi pembelajaran Indonesia untuk terus meningkatkan komitmen menjaga tutupan hutan tropis di Indonesia Timur. Apalagi, tren kebakaran hutan di kawasan ini dalam beberapa waktu terakhir terus menunjukkan peningkatan.
“Kami melihat potensi besar hutan di tanah Papua dan Maluku sebagai garda terakhir hutan di Indonesia dan bahkan dunia. Selain itu, tanah Papua dan Maluku merupakan pusat masyarakat adat terbesar di Indonesia di mana segala budaya dan praktik-praktik baik menjaga hutan lahir,” kata pendiri dan CEO Yayasan Eco Nusa Bustar Maitar, di Jakarta, kemarin.
Bustar melihat ada praktik budaya masyarakat di tanah Papua dan Maluku yang bisa diandalkan menjaga hutan. Hal itu karena sudah terbukti selama ini bagaimana kearifan warga lokal mengandalkan hutan sebagai bagian penting dari kehidupan mereka. Eco Nusa menyasar wilayah timur Indonesia yang mencakup Maluku, Maluku Utara, Papua Barat, dan Papua.Kawasan tersebut menjadi fokus karya organisasi ini karena daerah tersebut memiliki total tutupan hutan seluas 38.660.805,42 hektare (ha) atau 44% dari total tutupan hutan di Indonesia yang mencapai 88.458.514,08 ha. Lebih jauh, dukungan dari semua pengampu kebijakan dan masyarakat penting untuk menguatkan semua masyarakat adat Indonesia Timur untuk tetap menjaga hutan lestari.
Luas kebakaran hutan di Indonesia Timur dari laporan resmi sipongi.menlhk.go.id menunjukkan tren meningkat dalam kurun lima tahun terakhir. Seperti di Papua, tahun 2019 tercatat 104.981 ha lahan hutan terbakar. Padahal, tahun 2014 hanya 300 ha. Demikian juga ada 1.533 ha lahan terbakar, padahal tadinya tidak ada kebakaran hutan di 2014. Peningkatan kebakaran hutan juga terjadi di Maluku dan Maluku Utara dengan luas 22.018 ha dan 2.717 ha pada tahun 2019. Jumlah itu meningkat dari tahun 2014 yang hanya 179,83 ha dan 6,5 ha.
Diketahui, NSW Rural Fire Service Australia telah menyatakan kebakaran terburuk pada 2019-2020 dengan intensitas menonjol telah membakar hutan seluas 16,8 juta ha, menghancurkan lebih dari 6.500 bangunan (termasuk lebih dari 2.779 rumah) dan menewaskan 34 orang hingga 30 Januari 2020. Sementara belantara hutan hujan Amazon Brasil telah mengalami sejumlah besar kebakaran pada tahun 2019. Institut Nasional untuk Penelitian Luar Angkasa Brasil (Inpe) mengatakan data satelitnya menunjukkan peningkatan 76% pada periode yang sama pada 2018