Wakil Ketua DPR Sebut Pencegahan Radikalisme Butuh Anggaran Memadai
JAKARTA – Untuk mencegah penyebaran radikalisme harus ditopang anggaran yang mencukupi. Hal itu disampaikan oleh Wakil Ketua DPR-RI Azis Syamsuddin dalam seminar yang digelar Dewan Pimpinan Nasional (DPN) Sahabat Polisi di Swiss Belhotel Mangga Besar, Jakarta Pusat.
“Dari sisi regulasi, kami selalu melakukan koordinasi dengan pihak kepolisian dan instansi BIN, karena regulasi hukum itu berkembang dan bertumbuh, sehingga dilakukan perubahan-perubahan jika dipandang perlu” kata Azis.
Dia juga mengkaitkan radikalisme dengan virus Corona yang kini sedang menjadi isu utama dunia. Dia mengatakan, dahulunya berperang menggunakan pistol, tank, nuklir sekarang berjalan dengan waktu berganti menjadi senjata biologis.
Dia mengatakan, Corona atau penyakit yang sekarang ini, bisa dianggap sebagai epidermi, dan WHO sudah menyatakan itu secara menyeluruh. Dia juga mengimbau jangan lengah, orang sekarang berperang menjatuhkan ekonomi satu negara dengan senjata biologis. “Dengan senjata biologis itu, tanpa dirasa ekonomi orang bisa drop,” kata Azis.
Dia melanjutkan, DPR telah minta kepada instansi terkait untuk menjaga border line dan menkominfo harus segera melakukan pencerahan kepada masyarakat karena pemerintah itu harus lakukan pencegahan secara dini.
Sementara itu, Ketua Umum DPN Sahabat Polisi Fonda Tangguh mengapresiasi kehadiran tokoh-tokoh hingga pejabat yang menjadi narasumber di acara seminar. Kendati belum sepenuhnya sesuai harapan lantaran beberapa pejabat utama di lingkungan Polri berhalangan hadir, namun dia mengaku puas. “Semoga di-event selanjutnya, narasumber-narasumber lain yang kami undang bisa meluangkan waktunya,” pungkasnya.
Dalam Seminar Nasional itu tampak hadir, Wawan Purwanto Juru bicara kepala BIN, AKBP Santo Perwakilan Luhkum Divkum Polri, Sekjen DPN Sahabat Polisi Ade Mulyana dan sejumlah tokoh penting lainnya.