Fri. Nov 15th, 2024

Berita olahraga dan game online Trans7sport

Link altenatif Nagaliga : nagasuara.com ,trans7sport.com , Prediksinagaliga.com , nagaliga.xyz , nagaliga.me , nagaliga.info , nagaligasbo.com , nagaliga.best , nagaliga.club , nagaliga9.com , nagaligaqq.com , togelnagaliga.com

VP Melihat Banyak Penumpang Gelap di Pemerintahan Jokowi

VP (vox point) Indonesia mengadakan Diskusi politik seri 15 yang mengangkat tema Jokowi Awal periode ke 2 yang diselenggarakan di Gedung Sanggar Prathivi Building Pasar Baru Jakarta Pusat Jumat (15/2/20).

Dari sumber yang hadir Handojo Budhisejdati ( Ketua Umum Vox Point Indonesia ), Muhammad Qodari (Direktur Eksekutif Indobarometer) dan Ferdinan Hutahaean (Politisi Demokrat).

Handojo Budhisejdati Ketua Umum Vox Point Indonesia memaparkan, Gambaran besar 100 kepimpiman Jokowi- Ma’ruf Amin dengan segala janji janji politiknya ketika ita melihat fakta hari ini, kurang lebih empat tahun yang tersisa termasuk juga suksesi kepemimpinan 2024.

Banyak masyarakat merasa puas atas kinerja pemerintahan Jokowi pada awal masa pemerintahanya yang kedua ini. Adanya kerja nyata, ketegasan, pengalaman dan keberanian yang ditunjukan oleh Jokowi dalam mengambil keputusan.

Kata Handoho, Vox Poin Indonesia tidak menganalisa atau mengevaluasi karena bagi Vox Indonesia harus bersama-sama membuka fakta. “Kita harus melihat secara obyektif. Jangan dianggap baper. Tetapi kita juga harus bisa, berkata yang benar adalah benar yang salah katakana salah. Itulah suara vox Indonesia,” tegasnya.

Dari pandangan Handojo, Vox Indonesia melihat secara makro bisa dilihat, detik-detik disaat setelah pemilu dimana kontestan dua figur hebat ini berlangsung hebat dan seru, untuk seluruh Bangsa ini. Kata Handojo, melihat secara makro, pada saat itu, hampir terjadi atau sudah bahkan mulai perang dagang yang Amerika dan China.

Kata Handojo ini tidak bisa disepelekan, karena waktu hanya menyoroti dua masalah saja. Itu sangat fundamental untuk kedua negara. Karena di era digital yang akan datang di industri maju ini memegang peranan. Dan ini sebetulnya perebutan kekuasaan politik dunia.

“Rasanya teman-teman kita di Indonesia hanya melihat sepintas. Dan pada saat itu Indonesia berada di pusaran itu. Bayangkan saja waktu kemarin mendatangkan orang kita dari sana itu sampai Presiden China itu telepon langsung ke Jokowi.

Setelah beliau ke Australi Jokowi kemudian beliau mengatakan apakah anda masih bersama- sama dengan kami. Dan China punya kepentingan bahwa hendaknya Indonesia senasib sepenanggungan. Ini bukan main-main. Politik luar negeri kita adalah bebas aktif. Kita tetap di zona netral. Tetapi apa yang terjadi di dunia perekonomian, ini juga perlu kita perhatikan,” tandsnya.

Disisi lain Handojo memaparkan, Jokowi pada periode pertama sangat berhasil dalam bidang infrastruktur. Menurutnya, inilah yang sebenarnya yang sudah dirtasakan bersama-sama betapa cepatnya untuk menuju kesuatu daerah manapun karena infrastruktur sudah berjalan dengan baik dan tepat. “Mungkin orang belum merasa bahwa inilah Jokowi.

Kalau kita bicara obyektif semua infrastruktur jalan berjalan semua. Ini patut kita syukuri bersama. Semua perjalanan ditempuh dengan cepat baik bandara maupun infrastruktur jalannuya. Dari mana uang uang itu, banyak sekali projek projek kita ada 10 juta orang China ada di Indonesia. Projek-projek China itu kebayakan perjanjian yang bagus. Dan di dalam perjanjian itu luar biasa,” katanya.

Dari pandangan Handojo, pada saat ini daerah morawali disana banyak projek china disana semua berjalan. Jangan ini di politisir. Inilah kejadian makro yang membuat Indonesia bagaimana pun juga masih banyak pekerjaan rumah. ketergantunga dengan Amerika dan China, tetapi juga pada jaman Jokowi bagaimana kita harus berhati hati sekali bahwa tahun 1963 dimana Irian Barat masuk ke Indonesia, itu bukan sekoyong-koyong masuk ini ada janji-janji yang kita tidak ketahui bersama pemerintah Indonesia dan Amerika. Sehingga freevord banyak di dapat disana itu hal yang biasa.

Negara maju seperti itu. Ini secara makro kita harus ingat, paparnya. Bagi Handojo melihat, bila dilihat Jokowi masih bisa momong cucu hingga saat ini, dan menghadapi masalah-masalah saat ini, dirinya tetap kuat dan bisa mengatasi masalah-masalah itu dengan baik.

Katanya, baru-baru ini dicabutnya Indonesia sebagai negara berkembang oleh Amerika, ini implikasinya sangat banya. Ini adalah “perebutan antara pengaruh Amerika dan China”. Bisa kita lihat Jokowi menaruh menteri menterinya disemua bidang, namun di belakangnya, perangnya luar biasa, bukan tokoh atau partai tetapi pengaruh juga kepada luar negeri terutama Amerika dan China tadi, katanya.

Dari kaca mata Handojo Budhisejdati Ketua Umum Vox Point Indonesia melihat, Jokowi banyak diserang mengenai OTT dan Omnibus Law. Kita wajib buruh harus ditinggikan. Saya merasa malu bila orang-orang yang bekerja dengan saya masih bersandal jepit dalam bekerja.

Sehinga dapat mersakan bersama-sama nikmatnya bekerja dan hasil yang diterima. Itu bisa saya rasakan jerit tangisnya buruh. “Kita harus perjuangan hak buruh untuk bersama-sama karena ini merupakan asset kita bersama. Inilah adanya Omnibus Law sangat diperlukan. Tetapi ada beberapa hal yang perlu kita kritisi.

Perintah sekarang sedang kesulitan dan Omibus Law adalah salah satu terobosan, baik. Untuk perusahaan pun harus benar-benar untuk memperhatikan karyawan atau buruhnya. “Kita jangan memihak siapa pun. Kalau saya punya terobosan adalah biarkan UU ini berlaku untuk angkatan kita batasi. Angkatan kerja yang masuk 2012 pakai UU baru.

Mau diberikan pesangonnya silahkan, tapi itu mulai angkatan kerja baru. Karena bayangkan saja manajer yang sudah 15 tahun dan 20 tahun kerja diturunkan, bagaimana nanti pensiunnya berapa angka yang dia dapat. Tetapi mulai 2012, angkatan kerja yang masuk sebagai pemula maupun yang lama harus tunduk pada aturan baru. Dimana tidak memberatkan pengusaha. parulian

Leave a Reply

Categories

Social menu is not set. You need to create menu and assign it to Social Menu on Menu Settings.