Sukses Bangun e-KTP Biometrik, InterBio Kembangkan Teknologi Terbaru
JAKARTA – Pemerintah Indonesia terus mengembangkan KTP Elektronik tidak hanya sebagai kartu identitas namun juga dapat digunakan untuk mengakses berbagai layanan pemerintah diberbagai bidang.
Untuk mendukung langkah tersebut pemerintah telah merangkul PT International Biometrics Indonesia (Interbio),sebuah perusahaan yang bergerak di bidang teknologi biometrik dan manajemen identitas berkelas internasional.
Perusahaan tersebut telah bekerjasama dengan Kementerian Dalam Negeri membangun sistem nasional KTP-el biometrik terbaik di dunia. “Kita (Interbio) yang membangun, mengembangkan dan maintain national id KTP elektronik hampir 200 juta yang sudah direkam dengan menggunakan teknologi biometrik dari 2011 hingga saat ini,” ujar Irawan Mulyadi CEO Interbio, dalam keterangan tertulisnya.
Interbio juga bekerjasama dengan lembaga keuangan dan perbankan menerapkan penggunaan sistem pengenalan nasabah atau Know Your Customer (KYC) menjadi digital e-KYC,dimana verifikasi pembukaan rekening dengan menggunakan pengenalan wajah dan tidak lagi menggunakan sidik jari bagi pekerja migran yang tinggal di dalam maupun luar negeri.
“Konsep e-KYC adalah ketika nasabah mengunduh aplikasi, masukkan nomor KTP-el dan verifikasi wajah, ketika data lengkap dan valid nasabah bisa langsung buka rekening. Interbio juga akan mengembangkan layanan perbankan digital secara global, sehingga dengan KTP-el yang dimiliki pekerja migran yang ada di luar negeri bisa langsung buka rekening sehingga mereka dapat mengirim uang ke keluarganya di Indonesia dengan lebih aman” terang Irawan Mulyadi.
Interbio juga akan meluncurkan produk baru BioCode, yaitu kode QR dengan biometrik yang berisi data KTP-el dilengkapi dengan kode unik masing-masing individu dan dapat digunakan tanpa jaringan internet terutama bagi masyarakat di pelosok. Kode unik tersebut dapat mengurangi kerugian negara misalnya dalam penyalahgunaan BPJS ataupun bantuan sosial.
“Misalnya di pelosok untuk meminimalisir kecurangan atau penyalahgunaan penggunaan dan penerima BPJS, Bansos maupun KUR (Kredit Usaha Rakyat) kita verifikasi data dengan memindai kode yg dimiliki individu tersebut di handphone, keluar gambar wajahnya, lalu orangnya difoto dan dicocokkan dengan kode tersebut, karena di dalam sudah ada data biometrik nya jadi tidak perlu jaringan internet lagi,” ujar Irawan Mulyadi.
Kedepannya Interbio juga akan bekerjasama dengan Percetakan Uang RI (PERURI) dalam rangka verifikasi dan validasi pelanggan (e-KYC) melalui teknologi biometrik -salah satunya menggunakan Facial Recognition- yang dikombinasikan dengan penarapan layanan Digital Signature sehingga dokumen elektronik yang ditransaksikan dapat diketahui keabsahan dan keasliannya. Kerjasama antara Interbio dan PERURI diharapkan dapat mengakselerasi pertumbuhan digital business bagi kedua pihak baik di pasar nasional maupun Internasional.