Strategi Visi Otonomi Ganjar-Mahfud di Tengah Konflik Geopolitik
Pasangan calon presiden (capres) dan calon wakil presiden (cawapres) Ganjar Pranowo-Mahfud MD mendorong gagasan terkait otonomi strategis, sebagai upaya agar Indonesia tidak terseret dalam konflik kepentingan antar negara adidaya.
Mantan Duta Besar Indonesia untuk Britania Raya, Irlandia, dan International Maritime Organization, Rizal Sukma menjelaskan, saat ini Indonesia masuk kategori kekuatan menengah atau middle power. Untuk masuk kategori kekuatan besar atau major power, Indonesia setidaknya harus memiliki skor 40 di kawasan.
Adapun skor Indonesia dalam Asia Power Index yang dirilis oleh Lowy Institute terlihat mengalami penurunan. Dari skor power sebesar 20,6 pada 2019, menurun jadi 19,4 pada 2023.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Untuk itu, Ganjar-Mahfud bertekad mempercepat penguatan kapasitas nasional di segala dimensi. Sehingga, Indonesia dapat menjadi kekuatan maritim Indo-Pasifik, juga sebagai Garda Samudra (Guardian of the Seas) dengan kemampuan menjalankan diplomasi maritim yang membawa manfaat secara konkret dan diakui global.
“Sebagai Garda Samudra, pelindungan kawasan maritim harus menjadi salah satu komitmen utama,” kata Rizal Sukma.
Saat ini, sengketa Laut China Selatan yang melibatkan China dengan beberapa negara ASEAN tengah menjadi fokus terbesar. Rizal Sukma menegaskan, Indonesia sebagai negara non-claimant akan terus berkiblat pada regulasi UNCLOS.
Dirinya menambahkan, kesepakatan antara ASEAN dengan China terkait Laut China Selatan telah dilakukan melalui Declaration on the Conduct of Parties in the South China Sea (DOC) dan Code of Conduct in the South China Sea (COC).
Namun, berjalan selama lebih dari 20 tahun, proses negosiasi itu belum menghasilkan keputusan apapun untuk perdamaian kawasan Asia Tenggara.
“Ganjar-Mahfud akan mendorong kesepakatan interim antara ASEAN-China terkait penanganan insiden dan utamanya kesepakatan mengenai aturan main serta langkah-langkah untuk mencegah terjadinya insiden dan konflik,” kata Rizal Sukma.
Pada saat bersamaan, Ganjar-Mahfud turut mendorong revitalisasi ASEAN yang antara lain juga mempercepat penyelesaian sengketa. Revitalisasi yang dilakukan antara lain melalui revisi Piagam ASEAN, khususnya terkait mekanisme pengambilan keputusan, serta penambahan perihal mekanisme penanganan krisis.
Selain itu, kata Rizal Sukma, permasalahan lain yang harus segera diselesaikan adalah krisis kemanusiaan di Gaza.
“Indonesia juga harus mampu berperan aktif memperjuangkan ketertiban dunia,” ujarnya.
Di sisi lain, Anggota Eksekutif TPN Ganjar-Mahfud, Reine Prihandoko menyatakan, penguatan keterlibatan dalam rantai pasok global masuk dalam prioritas Ganjar-Mahfud. Tujuannya, memperkuat posisi Indonesia dalam dinamika geoekonomi global.
Terlebih, data Global Connectedness Index yang dirilis oleh DHL menyebut, Indonesia mengalami penurunan tren globalisasi keterhubungan di berbagai aspek, termasuk perdagangan.
“Tahun 2017, Indonesia mencatatkan skor konektivitas sebesar 42, di periode 2019 hingga 2020 mengalami penurunan skor hingga 39,” katanya.
